Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tentang tugasnya. Kata Megawati, presiden dan wakil presiden seharusnya menjalankan garis kebijakan politik partai. Sebab, presiden dan wakil presiden adalah utusan dari partai pengusung saat pemilu lalu.
Hal itu diutarakan Megawati saat menyampaikan pidato sambutan pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan, di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Kamis (9/4/2015).
"UU nomor 42 tahun 2008 tentang Pilpres mengamanatkan bahwa presiden dan wakil presiden dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik," kata Megawati.
"Prinsip ini yang kita jalankan. Sementara ada pihak, dengan mengatasnamakan independensi selalu mengatakan bahwa partai adalah beban demokrasi. Di sinilah tugas kritik dan otokritik kita jalankan," terang Megawati.
Menurut Megawati, penyebutan partai sebagai ornamen demokrasi atau alat tunggangan kekuasaan, sama halnya dengan mengkerdilkan makna dan arti kolekivitas partai yang berasal dari rakyat.
"Fenomena ini tampak jelas ketika pada saat bersamaan muncul gerakan deparpolisasi. Sentimen antipartai pun diteriakan dalam kerumunan liberalisasi politik," ujarnya.
Fenomena ini, menurut Megawati, tidak berdiri sendiri. Ada simbiosis antara kekuatan antipartai dan kekuatan modal. Mereka, sambungnya, adalah golongan oportunitis.
"Mereka tidak mau bekerja keras membangun partai. Mereka tidak mau mengongganisir rakyat kecuali menunggu dan menyalip di tikungan terakhir," tegasnya.
Karena itu, dia berharap Jokowi-JK kembali ke konstitusi awal sebagai pemegang mandat suara rakyat yang disalurkan lewat partai pengusung.
"Pegang teguh konstitusi itu. Berpijaklah pada konstitusi karena itu adalah jalan kenegaraan. Penuhi janji kampanye-mu, sebab itu adalah ikatan suci dengan rakyat," tegas Mantan Presiden kelima.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf