Suara.com - Dua orang tewas sementara seorang lainnya terluka dalam serangan yang terjadi di Kedutaan Besar Korea Selatan di Tripoli, Libya, hari Minggu (12/4/2015). ISIS mengklaim sebagai dalam di balik serangan tersebut.
Beberapa orang bersenjata memberondong kompleks kedutaan besar tersebut dari dalam sebuah mobil yang melintas di depan gedung. Lansiran AFP, mengutip keterangan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Libya, dua orang tewas tertembus peluru, sementara seorang lainnya luka-luka.
Sebuah sumber militer mengatakan, dua korban tewas merupakan penjaga kedutaan berkewarganegaraan Libya. Namun, berdasarkan informasi dari pejabat Kementeria Dalam Negeri Mabruk Abu Zaheir, kepada kantor berita LANA mengatakan, dua orang tewas adalah seorang penjaga dan seorang warga sipil, sedangkan yang terluka adalah seorang penjaga lainnya.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan membenarkan soal serangan tersebut. Mereka mengatakan, tiga warga negara Korea Selatan yang bekerja di kedutaan tersebut, termasuk dua diplomat, selamat. Mereka juga mengatakan bahwa dua korban tewas adalah penjaga keamanan berkewarganegaraan Libya.
Seorang fotografer AFP di tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, sebuah kendaraan yang dipakai para penjaga keamanan dipenuhi lubang peluru. Tidak ada peluru yang mengenai gedung kedutaan.
Melalui Twitter, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Tentara Kekhalifahan di Kota Tripoli membunuh dua penjaga kedutaan besar Korea Selatan," kicau sebuah akun ISIS seperti dikutip oleh kelompok Intelijen SITE.
ISIS bukan baru kali ini melancarkan serangan ke target-target asing di Libya. Bulan lalu, ISIS menculik empat warga negara Filipina, seorang warga Austria, dan empat warga negara asing lainnya di ladang minyak Al-Ghani.
Pada bulan Februari ISIS memenggal 21 warga Kristen Koptik yang sebagian besar adalah warga negara Mesir. ISIS juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan di hotel mewah Corinthia Hotel. Sedikitnya sembilan orang, termasuk diantaranya warga negara Amerika, Prancis, Korea Selatan, dan Filipina.
Tag
Berita Terkait
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf