Agus Santoso. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menegaskan tidak bisa membuka laporan hasil analisis (LHA) terkait rekening mencurigakan mantan calon Kapolri Budi Gunawan secara terbuka lewat gelar perkara yang dilakukan Polri. Sebab LHA itu adalah dokumen negara.
Namun PPATK bisa membuka laporan itu secara tertutup kepada penyidik Kepolisian. Wakil Ketua PPATK Agus Santoso mengatakan LHA itu merupakan data intelijen keuangan. Menurut Undang-Undang dikategorikan sebagai bersifat rahasia.
"Untuk berkoordinasi lebih lanjut, maka sesuai koridor UU adalah pembahasan LHA secara tertutup dengan penyidik. Kedua, membantu inquiry penyidik bila ingin ada pendalaman LHA, dan ketiga memberika bantuan keterangan ahli dalam proses penyidikan bila diminta," terang Agus kepada suara.com, Selasa (14/4/2015).
Gelar perkara itu sedianya dilakukan sore ini Pukul 15.00 WIB di Mabes Polri Jakarta. Dalam gelar perkara itu Polri mengundang Komisi Pemberantasan Korupsi, PPATK, dan Kejaksaan Agung. Pihak PPATK belum menerima undangan itu.
"Sampai siang ini tidak ada undangannya," kata Agus.
Namun PPATK bisa membuka laporan itu secara tertutup kepada penyidik Kepolisian. Wakil Ketua PPATK Agus Santoso mengatakan LHA itu merupakan data intelijen keuangan. Menurut Undang-Undang dikategorikan sebagai bersifat rahasia.
"Untuk berkoordinasi lebih lanjut, maka sesuai koridor UU adalah pembahasan LHA secara tertutup dengan penyidik. Kedua, membantu inquiry penyidik bila ingin ada pendalaman LHA, dan ketiga memberika bantuan keterangan ahli dalam proses penyidikan bila diminta," terang Agus kepada suara.com, Selasa (14/4/2015).
Gelar perkara itu sedianya dilakukan sore ini Pukul 15.00 WIB di Mabes Polri Jakarta. Dalam gelar perkara itu Polri mengundang Komisi Pemberantasan Korupsi, PPATK, dan Kejaksaan Agung. Pihak PPATK belum menerima undangan itu.
"Sampai siang ini tidak ada undangannya," kata Agus.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
MAKI Laporkan Eks Menag Gus Yaqut ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Pengawasan Haji
-
Tragis! Slamet Rahardjo Tewas Tenggelam di Cilincing
-
THR Haram di Kemnaker? KPK Usut Dugaan Korupsi Sistematis Libatkan Puluhan Pegawai!
-
Kualat! Gasak Motor Emak-emak usai Bebas, 2 Residivis di Jakbar Dicokok Lagi Asyik Main Judol
-
DPR Panggil KKP Senin Depan Terkait Tanggul Beton yang Rugikan Nelayan Cilincing
-
Foto-foto Istri Pejabat Kemenag yang Diduga Dapat Fasilitas Negara saat Pergi Haji di Tangan KPK
-
'Korupsi Nggak Harus Masuk Kantong Sendiri', Kejagung Patahkan Pembelaan Hotman Paris untuk Nadiem
-
Kejagung Sita Aset Eks Bos Sritex Iwan Setiawan Rp510 M, Termasuk 94 Bidang Tanah Milik Megawati
-
Soal Ferry Irwandi, Komisi I DPR Beri Pesan ke TNI: Banyak Kasus Lain yang Lebih Urgent Ditindak
-
Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh 2025 Naik Signifikan, Pemkot Surabaya Komitmen Pemerataan Pendidikan