Anggota Komisi III DPR RI berkunjung ke kediaman Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (15/4). [suara.com/Oke Atmaja]
Baca 10 detik
"Bapak membebaskan anak-anaknya mau jadi apa," kata Fakhri, Jakarta, Rabu.
Awalnya ia memang tertarik terhadap bidang kesehatan. Kemudian ketertarikan ini semakin kuat setelah mengetahui penyakit yang diderita ibunya, Tejaningsih.
Tejaningsih mengalami penyakit langka, Steven Johnsons Syndrome. SJS merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh alergi atau infeksi.
"Ini penyakit langka, penyakit alergi terhadap obat," katanya.
Menurut Fakhri, awalnya ibunya hanya mengalami sakit kembung. Kemudian Teja diperiksa di sebuah RS di Jakarta. Namun setelah mendapatkan perawatan di RS tersebut, sakitnya tak kunjung sembuh, malah semakin parah.
Selanjutnya, Fakhri yang kala itu masih kelas 2 SMU menemani ibunya berobat di Singapura. RS Singapura akhirnya memvonis Teja menderita penyakit SJS.
"Penyakit ibu karena malapraktik RS di Jakarta. Supaya hal itu nggak terulang lagi, akhirnya saya pilih kuliah di farmasi, dengan harapan saya bisa membaca obat-obatan," katanya.
Fakhri saat ini tengah melanjutkan pendidikan S2 untuk menjadi apoteker.
Terkait penyakit Teja, Badrodin sempat menuntut RS di Jakarta itu atas dugaan malapraktik. Namun demikian upayanya tak berhasil. "Sudah kami tuntut tapi tidak P21. Polisi saja minta keadilan ternyata susah," katanya.
Sementara berbeda dengan Fakhri, putra sulung Badrodin, Farouk Ashadi Haiti mengikuti jejak ayahnya menjadi polisi.
Saat ini Farouk berpangkat Ipda dan menjabat sebagai Kepala Subnit II Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) di Polrestabes Surabaya, Jatim.
Pada Rabu, rombongan Komisi III DPR menyambangi kediaman Badrodin guna mengetahui keseharian Badrodin di lingkungan keluarga. Kunjungan ini merupakan rangkaian dari tahapan uji kelayakan dan kepatutan calon kapolri yang sedang dijalaninya. (Antara)
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO