Seorang demonstran anti mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak dalam aksi unjuk rasa, (29/11). (Reuters/Mohamed Abd El Ghany)
Walid Sami asik meminum teh hijau di kawasan aparteen di Turki. Dia tidak sendiri, Sami bersama 6 orang temannya yang dalam pelarian dari Mesir. Saat ini Sami berada di kawasan Fatih Istanbul.
Dia bergaya santau, tidak seperti pakaian 'pejuang Islam' lainnya. Sami megenakan celana berbahan denim biru dan jaket hijau dengan bahan yang sama. Perawakannya tinggi kurus.
"Teh Turki pahit," keluh lelaki berusia 28 tahun dan berjenggot itu.
Dalam perbincangan, Sami bercerita banak orang Mesir yang meminta nasihat kepadanya. Bahkan dia juga dinasihati untuk kembali ke Mesir.
"Ada yang bilang jika saya kembali ke Mesir, saya akan ditangkap di Bandara," kata Sami.
Sami adalah satu di antara 4.000 orang dari kelompok Ikhwanul Muslimin Mesir yang melarikan diri. Sebab pemerintah Mesir yang dipimpin Presiden Abdel Fattah el Sisi tengah mengincari kelompok Ikhwanul Muslimin yang dianggap memberontak dan anti pemerintahan.
Bahkan Ikhwanul Muslimin tengah 'ditumpas' oleh el Sisi. Pekan lalu saja pengadilan Mesir menghukum mati pimpinan Ikhwanul Muslimin. Termasuk pimpinan utamanya Mohamed Badie. Ada 37 orang yang dipenjara seumur hidup.
Di luar operasi 'penumpasan' itu, Ikhwanul Muslimin justru membangun kelompoknya sendiri di luar Mesir. Bahkan Ikhwanul Muslimin bertemu parlemen Barat, membuka stasiun berita. Mereka juga mengajukan petisi kepada pengadilan internasional agar kelompoknya diakui di Mesir.
Kembali ke Sami, di Turki dia merasa aman. Saat ini Sami sudah bekerja di Turki selama 13 jam sehari di gudang pakaian dan pembuatan kain di Turki. Sami pun tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Teman-teman kerja dia bahkan ada yang berasal dari Suriah.
"Sebagian besar rekan kerja saya dari Suriah, mereka selalu berbicara tentang perang di sana. Mereka semua ingin lari ke Eropa, tapi saya punya keluarga, saya tidak ingin pergi ke sana, bagaimana kalau saya terbunuh di perjalanan?" cerita Sami. (thedailybeast)
Dia bergaya santau, tidak seperti pakaian 'pejuang Islam' lainnya. Sami megenakan celana berbahan denim biru dan jaket hijau dengan bahan yang sama. Perawakannya tinggi kurus.
"Teh Turki pahit," keluh lelaki berusia 28 tahun dan berjenggot itu.
Dalam perbincangan, Sami bercerita banak orang Mesir yang meminta nasihat kepadanya. Bahkan dia juga dinasihati untuk kembali ke Mesir.
"Ada yang bilang jika saya kembali ke Mesir, saya akan ditangkap di Bandara," kata Sami.
Sami adalah satu di antara 4.000 orang dari kelompok Ikhwanul Muslimin Mesir yang melarikan diri. Sebab pemerintah Mesir yang dipimpin Presiden Abdel Fattah el Sisi tengah mengincari kelompok Ikhwanul Muslimin yang dianggap memberontak dan anti pemerintahan.
Bahkan Ikhwanul Muslimin tengah 'ditumpas' oleh el Sisi. Pekan lalu saja pengadilan Mesir menghukum mati pimpinan Ikhwanul Muslimin. Termasuk pimpinan utamanya Mohamed Badie. Ada 37 orang yang dipenjara seumur hidup.
Di luar operasi 'penumpasan' itu, Ikhwanul Muslimin justru membangun kelompoknya sendiri di luar Mesir. Bahkan Ikhwanul Muslimin bertemu parlemen Barat, membuka stasiun berita. Mereka juga mengajukan petisi kepada pengadilan internasional agar kelompoknya diakui di Mesir.
Kembali ke Sami, di Turki dia merasa aman. Saat ini Sami sudah bekerja di Turki selama 13 jam sehari di gudang pakaian dan pembuatan kain di Turki. Sami pun tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Teman-teman kerja dia bahkan ada yang berasal dari Suriah.
"Sebagian besar rekan kerja saya dari Suriah, mereka selalu berbicara tentang perang di sana. Mereka semua ingin lari ke Eropa, tapi saya punya keluarga, saya tidak ingin pergi ke sana, bagaimana kalau saya terbunuh di perjalanan?" cerita Sami. (thedailybeast)
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka