Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sabtu (18/4/2015), memeriksa kesiapan Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 mulai dari penyambutan kedatangan tamu negara di Bandara Halim Perdanakusuma hingga gladi bersih upacara pembukaan di Jakarta Convention Center.
Wapres memeriksa setiap ruang di Bandara Halim Perdanakusuma, yang akan menjadi lokasi transit dan pemeriksaan paspor para tamu negara.
Usai memeriksa persiapan penyambutan kedatangan tamu, Wapres menuju ke JCC Senayan untuk memeriksa kesiapan tempat berlangsungnya upacara pembukaan Peringatan KAA ke-60.
Dalam gladi bersih tersebut, Wapres didampingi Penanggung jawab acara Peringatan KAA, yang juga Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Binsar Pandjaitan.
Sebelumnya, Wapres memastikan persiapan perayaan Peringatan KAA ke-60 sudah hampir selesai.
"Persiapannya tinggal merapikan substansinya, itu pertama. Kemudian bagaimana pelayanannya dan teknisnya sudah semua hampir selesai. Tinggal gladi bersih," kata Wapres.
Dia menjelaskan seluruh anggaran untuk perhelatan tersebut sudah diberikan seluruhnya kepada penyelenggara.
Terkait keamanan jelang peringatan KAA ke-60, Wapres menegaskan Polri dan TNI siap menjaga situasi tetap kondusif.
"Di mana pun di dunia ini, selalu ada ancaman. Tapi yang penting kan kesiapan aparat kita. Saya kira sangat siap," jelas Kalla.
Kalla juga mengatakan aparat keamanan siap menambah personel pasukan jika dibutuhkan.
Indonesia akan menyelenggarakan forum peringatan KAA ke-60 pada 19-24 April di Jakarta dan Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Terkait kepala negara-pemerintahan yang akan menghadiri KTT KAA pada 22-23 April di Jakarta dan napak tilas KAA pada 24 April di Bandung, pemerintah menjelaskan hingga saat ini dua puluhan pemimpin telah mengonfirmasi kehadiran mereka.
Konferensi Asia Afrika dilaksanakan pada 1955 dan merupakan tonggak penting dalam sejarah sejumlah bangsa Asia dan Afrika.
Para delegasi yang berasal dari 29 negara peserta konferensi berkumpul di Bandung, Indonesia untuk membahas perdamaian, keamanan, dan pembangunan ekonomi di tengah-tengah masalah yang muncul. (Antara)
Berita Terkait
-
Tugas di Hari Ayah: Ajari Anak Lelaki bahwa Maskulinitas Tak Harus Keras
-
7 Rekomendasi Parfum untuk Hijabers, Tahan Lama Dipakai Aktivitas Outdoor
-
Biasanya Putih, Apriyani Rahayu Soroti Pencahayaan Kuning di Kumamoto Masters 2025
-
Kemenperin: Penyeragaman Kemasan Jadi Celah Peredaran Rokok Ilegal
-
Greenpeace Ingatkan Pemerintah: COP30 Jangan Jadi Panggung Retorika Iklim
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Detik-detik Jembatan Hongqi Hancur, Biaya Proyek Habiskan Dana Rp 21 M
-
Ortu Minta Prabowo Pulangkan Reynhard Sinaga, Apakah RI dan Inggris Punya Perjanjian Ekstradisi?
-
KPK Cecar Eks Direktur Kemenag Soal Pembagian Kuota Haji Hingga Penyediaan Layanan
-
DPRD DKI Desak Bau Menyengat di RDF Rorotan Segera Tuntas, Target Normal Beroperasi Desember
-
Film Jadi Mimbar Baru: Menag Dorong Dakwah Lewat Seni untuk Gen Milenial
-
Polisi Ungkap Kronologi Pemotor Tewas Terlindas JakLingko di Cilangkap
-
DPRD Desak Pemprov DKI Percepat Digitalisasi Parkir untuk Hapus Pungli dan Kebocoran PAD
-
Digugat Praperadilan, KPK Bantah Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji Era Gus Yaqut
-
Sempat Jadi Tontonan Warga! Mayat Pekerja Ditemukan Kaku di Bak Kontrol Pompa Air Patung Kuda Monas
-
Viral Cium Anak Perempuan, KemenPPPA Sebut Perilaku Gus Elham Berbahaya: Jangan Normalisasi