Suara.com - Sejumlah kerajinan tangan dari usaha kecil menengah menghiasi acara Konferensi Asia Afrika di Hall Jakarta Convention Center, Senayan, Minggu (19/4/2015). Pameran produk lokal ini sebagai bagian untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia di mata dunia.
Kerajinan yang dipamerkan di antaranya wayang, kain batik, dan kain tenun songket, salah satunya, songket khas Palembang yang diproduksi oleh Zaenal Songket.
"Kain songket ini dibuat dengan tenunan, bukan mesin," kata Andin, pengelola Zaenal Songket, di JCC.
Dia mengatakan sejumlah delegasi banyak singgah melihat kain songket. Mereka tertarik dengan kerajinan ini.
Dia menjelaskan beberapa motif kain songket yang dipamerkan, antaranya motif Bunga China, Bintang Berantai, dan Limar. Kain klasik ini memiliki harga bervariatif, tergantung jenis bahan dan tingkat kesulitan pembuatan.
"Harganya variatif, yang motif Limar Rp3,5 juta dan motif bunga Cina harganya Rp7,5 juta," kata dia.
Selain kain songket, ada juga kerajinan wayang. Pemilik sekaligus pengembang produk Djawa Arts & Crafts Benny Adrianto menuturkan diundang oleh Kementerian Perdagangan untuk mengikuti pameran.
Dia memamerkan wayang golek. Wayang dibuat untuk menggambarkan berbagai etnik Nusantara. Misalnya, wayang berpakaian adat Yogyakarta, Palembang, Lampung, dan Nusa Tenggara Timur.
"Wayang-wayang ini menggunakan pakaian adat mewakili karakter-karakter di Indonesia," ujar Benny.
Selain itu, juga ada wayang-wayang dengan karakter negara-negara Asia Afrika. Benny sengaja membuat wayang itu sebagai simbol dari acara KAA.
"Ada juga wayang yang mewakili karakter-karakter Asia Afrika," kata Benny.
Benny mengaku banyak delegasi yang tertarik dengan wayang karakter baru yang dibuatnya. Bahkan, Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Mohamad Oemar, membeli wayang berkarakter Palembang, lengkap dengan pakaian adat pengantin.
"Dubes Indonesia untuk Belgia tadi beli wayang karakter pengantin Sriwijaya. Harganya Rp15 juta. Dia sengaja beli buat dibawa ke Belgia nanti," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta
-
Komnas HAM: Gelar Pahlawan Soeharto Cederai Sejarah Pelanggaran HAM Berat dan Semangat Reformasi
-
Ikut Terluka hingga Tulis Pesan 'DIE', Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Ledakkan Kepala Sendiri?
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang