"Saya opimistis sekali, ini tinggal kita buat subkomponennya," ujar Indroyono.
Ia menambahkan, untuk mengoptimalkan Samudera Hindia, negara-negara kepulauan sepakat dalam penanganan ikan tuna di Samudera Hindia.
Sementara itu, perwakilan Vietnam meminta agar dalam sektor perikanan, yang paling penting adalah terkait budidaya.
Kemudian Madagaskar mengusulkan perlunya pengembangan blue economy sehingga memungkinkan perkembangan pembangunan berkelanjutan dan tanpa limbah.
Sedangkan Bangladesh menekankan pada permasalahan perubahan iklim.
"Bangladesh mengajak agar bersama-sama memantau masalah climate change terutama di Samudera Hindia," kata Indroyono.
Perbudakan Menurut Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia M. Riza Damanik, kawasan Asia dan Afrika diharapkan dapat terbebas dari praktik perbudakan di sektor perikanan.
"Kerja sama Selatan-Selatan harus mempercepat terwujudnya perlindungan dan kesejahteraan bagi keluarga nelayan skala kecil dan tradisional," katanya menanggapi isu maritim yang menjadi salah satu topik pembahasan KAA 2015.
Ia mengatakan melalui KAA 2015, para pemimpin negara Asia dan Afrika dituntut untuk memastikan tujuan akhir pengelolaan laut agar dapat mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
"Begitupun pencurian ikan harus diletakkan sebagai musuh bersama dengan menerapkan prinsip ETO (Extra Territorial Obligation)," kata dia.
Riza menyatakan, hal ini dapat diwujudkan melalui peran aktif dari negara asal pelaku pencuri ikan untuk memberikan hukuman sesuai UU yang berlaku di negara tersebut maupun internasional agar tegaknya keadilan global.
Sementara itu, pengamat maritim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Raja Oloan Saut Gurning mengatakan, perbudakan di sektor perikanan dapat diatasi dengan peningkatan sumber daya manusia yang bekerja di sektor itu.
"Memang banyak awak kapal yang bekerja di Asia kemampuannya di bawah standar, misalnya kemampuan Bahasa Inggris dan kompetensi lainnya," kata lulusan S3 bidang maritime logistics Australian Maritime College, Universitas Tasmania itu.
Ia berharap negara-negara Asia dan Afrika juga dapat menjadikan masalah ini sebagai salah satu fokus kerja sama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang ini. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Belum Ada Satupun Tersangka, KPK Usut Aliran Duit 'Panas' Bos Biro Haji ke Pejabat Kemenag
-
Viral Didi Lionrich Nilai Jabatan Jokowi di Bloomberg Tak Penting: Cuma 2-3 Hari Doang
-
KSP Qodari Ungkap 99% Dapur MBG Tanpa SLHS, Cuma 34 dari 8.583 yang Punya Izin Laik Higiene
-
6 Fakta Bloomberg New Economy, Panggung Baru Jokowi Bersama Para Pemimpin Top Dunia
-
2 Kali Diperiksa Kasus DJKA Kemenhub, Sepenting Apa KPK Korek Keterangan Bupati Pati Sudewo?
-
Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
-
Komitmen Indonesia untuk Perdamaian Dunia Sangat Kuat
-
Efek Domino Korupsi Haji, KPK Ancam 'Sikat' Biro Travel di Luar Jawa
-
Dasco Terima 9 Tuntutan Kaum Tani soal Redistribusi Tanah yang Berkeadilan
-
Jemaah Antre Puluhan Tahun, Kuota Haji Ternyata Bisa Dibeli Tanpa Izin?