Suara.com - Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Asep Burhanudin menjelaskan kronologis tewasnya Koordinator Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di Benjina, Yoseph Sairlela, di Menteng, Jakarta Pusat. Yoseph merupakan saksi kunci kasus perbudakan anak buah kapal di Benjina
Asep mengungkapkan Yoseph berangkat dari Tual ke Jakarta dalam rangka membeli spare part untuk speed boat yang rusak. Ia memilih Jakarta karena sekaligus untuk menengok putrinya yang kuliah kedokteran. Ia lewat Surabaya, sampai di Surabaya pada Kamis (16/4/2015).
Menurut keterangan putri Yoseph, ketika singgah di Surabaya, Yoseph menerima tamu.
"Hanya ke Surabaya ini yang perlu kita dalami bertemu dengan siapa Yoseph. Tamu darimana belum tahu," kata Asep dalam konferensi pers di Ruang Rapat Hiu Macan, Gedung Mina Bahari III, lantai 15, Jalan Medan Merdeka Timur 16, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2015).
Keesokan harinya, Jumat (17/4/2015), Yoseph meneruskan perjalanan ke Jakarta. Sesampai di Jakarta, ia menginap di Hotel Treva.
Pada Sabtu (18/4/2015) jam 16.00 WIB, Yoseph mengunjungi putrinya di tempat kos.
Menurut keterangan putri Yoseph, waktu itu, kondisi kesehatan Yoseph sedang tidak fit. Pertemuan ayah dan anak itu tidak berlangsung lama, Yoseph kembali ke hotel.
"Sekitar jam 19.00 WIB, putrinya dapat kabar dari ibunya yang dari Tual disuruh cek ayahnya yang katanya sedang kritis di dalam kamar hotel," kata Asep.
Begitu putri Yoseph sampai ke hotel, ternyata Yoseph sudah dibawa ke Rumah Sakit Mitra Menteng Afia.
"Almarhum meninggal jam 20.38 WIB dan tidak lama dipindah ke RSCM," katanya.
Hasil pemeriksaan awal, Yoseph meninggal dunia karena serangan jantung karena memang selama ini ia sakit jantung.
"Masalah di Jakarta dia menerima tamu atau tidak masih simpang siur," kata Yoseph.
Pada Minggu (19/4/2015), Asep beserta beberapa pihak dari Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan menyambangi RSCM. Di sana sudah berkumpul keluarga almarhum.
Saat itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyarankan agar jenazah Yoseph divisum, walau sempat ditolak keluarga.
"Saya bilang ini bukan masalah keluarga aja ini masalah di Benjina, setelah dari pihak keluarga rembuk dan koordinasi, rapat diputuskan diautopsi. Setelah diautopsi dari pihak keluarga dibawa ke Tual. Hanya hasil auptosinya, dari tanggal 19 April itu baru dua minggu ke depan hasilnya diserahkan ke Polri," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya