Suara.com - Hari ini, Jumat (24/4/2015), diperingati sebagai Hari Angkutan Umum Nasional. Sayangnya, kondisi angkutan umum di Indonesia umumnya masih buruk.
Transportasi punya peran sangat penting. Ketergantungan terhadap angkutan sangat tinggi sehingga dibutuhkan alat transportasi publik yang baik.
Sayangnya, transportasi, terutama darat, di Indonesia masih jauh dari memuaskan. Tak hanya di desa, di Ibu Kota pun juga mayoritas buruk. Padahal, sarana angkutan massal sangat menunjang proses pembangunan.
Salah satu anggota masyarakat yang tidak puas dengan sarana angkutan umum di Jakarta ialah Fydia Puspita (21), mahasiswi Universitas Atmajaya.
"Saya sudah tujuh tahun menggunakan transportasi umum. Tapi kayak angkot, kopaja atau bus dalam kota saat ini belum bisa dibilang aman apalagi bagi perempuan. Masih banyak copet, pengamen yang bebas keluar masuk, terus adanya pelecehan seksual, supirnya kalau bawa mobil ugal-ugalan. Gimana kita mau puas dengan transportasi yang ada,” kata Fydia saat ditemui suara.com di Halte Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (25/3/2015).
Selain itu, Fydia juga mengungkapkan kondisi angkutan umum semakin lama malah semakin memprihatinkan. Kondisi ini, kata dia, sangat membahayakan keselamatan penumpang.
“Kalau naik kopaja tuh, kalau lagi hujan airnya tampias masuk ke dalam bus. Terus banyak lantai bus yang bolong kalau kejeblos supirnya pasti lepas tanggung jawab,” katanya.
Potret lain kondisi transportasi di Jakarta yang masih buruk adalah bus Transjakarta. Penumpang tiap hari harus berdesak-desakan untuk naik angkutan andalan Ibu Kota. Di halte Transjakarta Koridor I jurusan Harmoni-Kota, misalnya.
Tak hanya harus berdesak-desakan, mereka juga harus menunggu lama untuk bisa naik. Rata rata penumpang harus menunggu sekitar 30 menit sebelum terangkut.
“Saya di sini sudah setengah jam lebih mbak, tapi busway belum datang juga. Saya sudah empat tahun menggunakan busway, dan mengunggu busway sudah bisa dibilang menjadi rutinitas saya yang terkadang membuat saya muak,” kata Mikael (29) di Halte Transjakarta Harmoni.
Mikael mengungkapkan Hari Angkutan Nasional selalu diperingati tiap tahun, namun kondisi transportasi publik di Jakarta tak bertambah baik.
“Harusnya dijadikan ajang bebenah, tapi lihat saja semakin parah. Macet dimana-mana, orang lebih banyak memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan angkutan umum. Karena pemerintah tak memberikan dan menawarkan pilihan bagi rakyatnya,” kata dia.
Fydia dan Mikael berharap kepada pemerintah untuk segera memperbaiki sarana dan prasarana transportasi umum agar penumpang nyaman menggunakannya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
5 Fakta Pembunuhan Keji Gadis Cilik 4 Tahun di Konawe Selatan, Motif Pelaku Terungkap
-
Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo Masuk Babak Baru, LPSK Dapatkan Bukti CCTV
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!
-
Drama CEO Malaka Project vs TNI Berakhir Damai, Tak Ada Lagi Proses Hukum untuk Ferry Irwandi?