Suara.com - Kepala delegasi Uni Eropa di Nepal mengatakan, sekitar 1.000 warga Eropa belum ditemukan di jalur-jalur pendakian setelah negara tersebut diguncang gempa.
"Kami tidak mengetahui di mana mereka berada, atau kemungkinan di mana mereka berada," kata Duta Besar Rensje Teerink kepada para wartawan, seperti dilansir Reuters, Jumat (1/5/2015).
Para pejabat Nepal dan negara-negara asing berupaya menemukan ribuan orang yang masih hilang, sementara itu, makanan dan barang-barang bantuan sudah mulai mengalir ke para korban yang terperangkap di daerah-daerah terpencil Nepal.
Para pejabat setempat mengatakan, sulit untuk mencari mereka yang hilang karena banyak pelancong tidak melapor ke kedutaan negara-negara mereka di Nepal.
Kementerian dalam negeri Nepal mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi bahwa jumlah warga negara-negara Uni Eropa yang hilang kemungkinan tinggi.
"Jika keadaannya demikian, lalu mengapa kedutaan-kedutaan tidak memberi tahu kami? Mengapa mereka belum mengontak pemerintah Nepal?" kata juru bicara kementerian dalam negeri Laxmi Prasad Dhakal kepada Reuters.
Jumlah korban tewas karena bencana Sabtu lalu itu dipastikan telah meningkat menjadi 6.250 orang sementara korban luka-luka tercatat 14.357 orang.
Tidak ada catatan mengenai jumlah orang yang hilang, namun jenazah-jenazah masih ditemukan dari reruntuhan bangunan-bangunan. Sementara itu, para petugas penyelamat belum dapat mencapai sejumlah daerah terpencil.
Di ibu kota negara Nepal, Kathmandu, banyak jenazah yang tidak dikenali segera dikremasi karena kurangnya tempat penyimpanan jenazah.
Selain kemungkinan munculnya penyakit, bau busuk mayat juga menyebar di wilayah-wilayah, tempat gedung-gedung beruntuhan.
Sejak gempa 7,8 skala Richter mengguncang, banyak warga Nepal yang tidur di luar. Para warga yang selamat dari bencana masih takut untuk kembali ke rumah-rumah mereka karena masih adanya serangkaian gempa susulan yang kuat. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, 600.000 rusak atau hancur.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya
-
DPR Apresiasi Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Negara Diminta Buka Tabir Kebenaran
-
Anggaran Fantastis Belasan Triliun Rupiah Digelontorkan untuk Guru Keagamaan di 2026
-
WALHI Kritik Rencana Prabowo Tanam Sawit dan Tebu di Papua: Tak Punya Hati dan Empati!
-
7 Fakta Ganjil Kebakaran Ruko Terra Drone: Izin Lolos Tanpa Tangga Darurat?
-
Fakta Baru Kebakaran Ruko Terra Drone: Pemilik Lepas Tangan, Perawatan Rutin Nihil