Suara.com - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mendukung keinginan dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang menyatakan agar kelompok buruh masuk ke dunia politik.
"Presiden KSPI Said Ikbal tadi menyampaikan bahwa mereka akan memasuki langkah baru yaitu 'go politik'. Itu saya katakan langkah yang bagus karena bisa menghilangkan stigma negatif dari gerakan buruh," kata Hidayat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (1/5/2015).
Stigma negatif tersebut, kata Hidayat karena sebagian orang menilai gerakan buruh menimbulkan anarki, sabotase dan tidak memberikan keamanan.
"Karena jika kita pilih jalur politik maka mau tidak mau, kita harus melakukan gerakan melalui jalur politik juga dengan keharusan menghormati hukum, menghormati perjuangan orang lain, mau mendengar, berdialog, berkomunikasi, tidak memaksakan kehendak," katanya.
Lebih lanjut, kata Hidayat, jika jalur politik tersebut dilakukan maka ada anggapan bahwa keberadaan gerakan buruh ini justru untuk membuat negara ke arah lebih baik.
"Juga untuk merealisasikan tuntutan mereka, yaitu kesejahteraan yang sesungguhnya merupakan kewajiban negara dengan cara yang lebih demokratis," ujarnya.
Terkait wacana pendirian partai politik berlandaskan pergerakan buruh, Hidayat mengatakan itu sah saja dan hak kaum pekerja tersebut.
"Ya itu hak mereka, di luar Indonesia banyak buruh bikin partai dan sukses. Jadi monggo saja," ujarnya.
Kendati demikian, Hidayat mengingatkan jika buruh ingin masuk ke politik maka harus siap mempelajari berpolitik dan berperilaku secara politik secara profesional dan menguasai masalah.
"Sehingga hasilnya akan positif dan tujuan mereka tercapai," katanya menambahkan. (Antara)
Berita Terkait
-
Harapan Buruh pada Menkeu Purbaya: Jangan Naikkan Cukai Rokok!
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
-
10 Lowongan Kerja Buruh Pabrik September 2025 Beserta Perkiraan Gaji
-
Gudang Garam Lakukan PHK Massal, KSPI: Selamatkan Industri Rokok!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO