Suara.com - Direktur Eksekutif Indef, Henny Sri Hartati menilai turunnya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia akhir-akhir ini akibat lamban dan tidak adanya hasil yang signifikan dari para menteri Jokowi di sektor ekonomi. Karena alasan ini, kata dia, Presiden Jokowi seharusnya segera melakukan evaluasi kinerja 'pembantunya', khususnya di sektor ekonomi.
"Yang kami inginkan adalah evaluasi. Ini saatnya, sudah enam bulan," kata Enny di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/5/2015).
Dikatakan Henny, penurunan kualitas ekonomi bangsa terdeteksi sejak kabinet kerja memulai kinerjanya selama triwulan pertama. Bahkan menurutnya koordinasi kerja dikementerian sektor ekonomi tak berjalan padu.
"Ini akibat ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang terlalu tinggi, tapi realisasinya jauh dari harapan. Berdasarkan hasil survei kami, 66 persen masyarakat tidak puas untuk sektor ekonomi. Belum lagi tidak adanya koordinasi yang tepat," kata Henny.
Pertumbuhan ekonomi anjlok dan hanya mencapai angka 4,7 persen di triwulan pertama tahun 2015. Selain itu, ada kekhawatiran juga merosotnya ekonomi pada sektor riil.
"Ini yang mengecewakan betul. Di nawacita Pak Jokowi padahal bilang akan mengoptimalkan sektor rill," katanya.
Henny mengatakan, semua tergantung sikap Presiden Joko Widodo apakah evaluasi kinerja yang dilakukan akan berujung pada reshuffle atau tidak sama sekali.
"Reshuffle adalah urusan Presiden dengan hak prerogatifnya," tutup Henny.
Berita Terkait
-
Presiden Prabowo Beri Peringatan Keras: Menteri 'Nakal' Tiga Kali, Akan Di-Reshuffle
-
20 Oktober Jadi Ujian Prabowo, Akankah Lepas Bayang Jokowi dan Rombak Kabinet?
-
Presiden Empat Kali Reshuffle dalam Setahun, Pengamat: Kabinet Prabowo Kian Gemuk dan Tidak Efisien
-
Prabowo Lantik Gubernur Papua hingga Jajaran Pimpinan LPS dan BP BUMN
-
Siapa Dirgayuza Setiawan? Otak Komunikasi Prabowo yang Resmi Jadi Asisten Khusus Presiden
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?