Suara.com - Kelompok pemberontak Houthi di Yaman menyetujui gencatan senjata kemanusiaan selama lima hari di Yaman yang diusulkan oleh Arab Saudi.
Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (10/5/2015), kelompok Houthi menyampaikan pernyataan menyambut positif tiap usaha untuk mengurangi penderitaan rakyat Yaman.
Pernyataan itu dianggap sebuah isyarat kalau kelompok pemberontak Houthi menyetujui gencatan senjata.
Houthi juga meminta dialog politik dengan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memulihkan keadaan buat menyelesaikan konflik.
Arab Saudi yang bebatasan dengan Yaman telah mengusulkan gencatan senjata itu bisa dimulai Selasa (12/5/2015), jika milisi Houthi menyetujuinya.
Gencatan senjata dirancang untuk memberikan waktu bagi para donor mengkoordinasikan pasokan bantuan bisa berlaku sejak pukul 2.00 GMT waktu setempat atau sekitar pukul 9.00 WIB, Selasa (12/5/2015).
Konflik dan krisis kemanusiaan di Yaman menyebabkan sekitar 1.300 orang tewas dan menyebabkan ribuan lainnya mengungsi. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti