Suara.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia yang berada di Sanaa, Yaman, beberapa waktu lalu terkena dampak dari serangan bom. Dua orang Indonesia terluka.
Karena itu, pemerintah pun mempercepat evakuasi WNI di sana. Salah satu dari dua ribu WNI yang sudah berhasil dievakuasi, Zaenab Fauzi.
Zaenab menceritakan situasi di Yaman hingga dirinya bisa keluar dari negara tersebut. Menurutnya, situasi dalam dua tahun terakhir selalu dipenuhi konflik. Ledakan bom dan bunyi tembakan senjata menjadi hal biasa bagi rakyat Yaman. Namun, dalam beberapa bulan ini sudah sangat parah.
"Situasi Yaman saat ini sangat parah, listrik sudah nggak ada, air nggak ada, solar apalagi. Dua tahun ini memang sering terjadi konflik, dan ledakan bom dan bunyi senjata itu sudah hal biasa, tetapi dua bulan terakhir ini sudah parah," kata Zaenab di gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Menurutnya situasi yang parah tersebut lantaran saat ini penjara-penjara di Yaman sudah dibom semuanya. Karenanya penghuni penjara yang masih selamat berhamburan dimana-mana sehingga ada yang menjadi perampok. Selain itu, masalah asusila berupa pemerkosaan terjadi dimana-mana.
"Iya, kalau selama dua tahun itu, bunyi senjata dan ledakan bom biasa, setiap orang atau keluarga di sana memegang senjata, tetapi saat ini kita menjadi takut karena penjara-penjara sudah dibom. Penghuninya sudah berhamburan kemana-mana, ada yang menjadi perampok, pemerkosa, sudah sangat parah. Sudah gelap, tidak ada air, belum itu ISIS sudah mulai berkuasa," kata ibu yang sudah dua puluh satu tahun tinggal di Yaman.
Meskipun setiap orang bisa memegang senjata, namun ibu beranak empat dari suami orang Yaman tersebut mengaku takut untuk memegang senjata. Kalau terjadi sesuatu, dia langsung meminta bantuan.
"Semua perempuan di sana pegang senjata, di rumah juga ada senjata, tetapi saya takut, saya kan perempuan Indonesia, dan perempuan di sana berani-berani," kata perempuan asli Pondok Gede, Bekasi.
Saat ini, dia mengaku senang dengan bantuan pemerintah yang sudah mengevakuasinya keluar dari Yaman.
Dia menceritakan bagaimana Polri dan rekan Polri yang tergabung dalam upaya percepatan proses evakuasi dengan cepat mengeluarkan WNI dari Yaman.
Awalnya sangat sulit mendapatkan akses, namun berkat adanya informasi terkait ada tim evakuasi dari adiknya, Zaenab berhasil meninggalkan rumah.
"Selama sepuluh hari sangat sulit untuk hubungi KBRI, saya tidak bisa keluar dari Habramaut. Saya dikasih tahu adik saya, Dessy bilang itu ada pak polisi yang mau evakuasi, Dessy sms nomor ke saya. Saya langsung SMS Pak Krishna, saya bilang, Pak tolongin saya pak, langsung dia calling sama tim-timnya yang bekerja di sana, dikasih nama saya, langsung saya berangkat jam lima pagi. Pas saya sudah berangkat, suami saya ke Saudi bersama anak laki-laki saya, tiga yang lainnya sama saya," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Viral! Wanita Ini Syok Isi Celengan Berubah, Uang Ratusan Ribu Mendadak Jadi Recehan
-
Peringatan Ulta Levenia soal Ancaman Intervensi Asing di Indonesia
-
KPK Tahan 3 Tersangka Kasus Suap pada Pengadaan Katalis Pertamina
-
Refly Harun : Gibran Jadi Wapres Setelah SMA di Luar Negeri Adalah Cacat Bawaan
-
Jejak Karier Irjen Asep Edi Suheri yang Dituntut Mundur: Punya Prestasi Mentereng
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa