Suara.com - Anggota polisi Unit Jatanras Polda Metrojaya mendobrak pintu rumah Utomo (sekitar 40 tahun) di Perumahan Citra Gran Cibubur, Cluster Nusa Dua, Blok E, Kamis (14/5/2015). Utomo adalah ayah yang diduga menelantarkan anak ketiganya, AD (8). AD tidak boleh masuk ke dalam rumah selama sekitar satu bulan terakhir dan dia pun sering tidur di pos jaga komplek perumahan.
Anggota polisi yang datang ke rumah Utomo sekitar delapan orang. Kedatangan mereka untuk memeriksa keadaan rumah yang dicurigai ada yang ganjil. Mereka didampingi oleh Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda dan Tim Reaksi Cepat Kementerian Sosial Farid Arifandi.
Sebelum mendobrak pintu dengan cara mendorongnya, sempat terjadi negosiasi dengan istri Utomo yang berada di dalam rumah. Istri Utomo bertanya apakah ada suaminya yang tadi dibawa ke kantor Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat Cibubur. Agar istri Utomo mau membuka pintu, petugas pun mengatakan, ada, meski sebenarnya Utomo masih di kantor BKPM.
Istri Utomo tetap tidak mau membuka pintu. Akhirnya petugas pun bertindak.
Setelah petugas berhasil masuk ke dalam rumah, di sana ada tiga bocah perempuan yang badannya kurus-kurus. Mereka adalah tiga dari lima anak Utomo. Satu anak perempuan Utomo lagi -- yang usianya paling muda -- pagi tadi sudah diamankan warga. Sedangkan AD, sekarang sudah dibawa ke rumah aman -- rumah untuk saksi dan korban kejahatan dibawah perlindungan KPAI.
Ketiga anak perempuan tersebut kemudian dibawa petugas pergi dengan menggunakan mobil Toyota Avanza. Belum diketahui pasti, apakah anak tersebut akan dibawa ke rumah aman menyusul AD atau ke kantor polisi.
Kondisi di dalam rumah Utomo terlihat jorok. Pakaian dibiarkan tercecer di berbagai tempat.
Hingga saat ini belum terungkap kenapa Utomo sampai tega membiarkan AD selalu berada di luar rumah. Menurut Utomo tindakannya merupakan bagian dari pendidikan. Ia merasa tidak bersalah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
Terkini
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!