Suara.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal (Pol) Anang Iskandar mengharapkan, bandar narkoba yang telah ditangkap oleh aparat penegak hukum, selain dipenjara juga dapat disita harta kekayaannya. Dia meyakini, jika hal itu diterapkan, bisnis narkoba dari dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) pun dapat berkurang.
"Tidak hanya hukuman penjara seharusnya, tapi harta para bandar narkoba harus dirampas oleh Undang-Undang (UU) Tindak Pidana Pencucian Uang dan Undang-Undang Narkotika. Kalau tidak, banyak yang mengendalikan bisnis di dalam penjara," ucap Anang, dalam diskusi bertema "Indonesia Darurat Narkoba", di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/5/2015).
Anang menilai, pendapatan yang diraih oleh bandar narkoba sangatlah besar. Makanya menurutnya, jika harta kekayaan mereka tidak disita oleh negara, maka dapat dipastikan para bandar itu masih bisa menggunakan kekuasaannya untuk menyuap para oknum maupun penjaga lapas.
"Pernah tertangkap oleh BNN, narkoba seberat 862 kilogram. Kalau dikonversi, nilainya mencapai Rp1,7 triliun. Jumlah itu sama seperti anggaran BNN untuk dua tahun," ucap Anang pula.
Untuk melakukan pencegahan, Anang meyakini selain hukuman yang berat, juga diperlukan adanya efek jera. Caranya adalah berupa penyitaan harta kekayaan bandar narkoba tersebut, dan bukan hanya melakukan pencegahan serta rehabilitasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!