Suara.com - Tim evakuasi relawan sekaligus alumni Universitas Atma Jaya Martin Yanuar mengatakan, saat ini tim sedang melakukan upaya untuk mengangkat Eri Yunanto yang terpeleset jatuh di kawah Gunung Merapi.
"Saat ini tim sedang turun untuk mendekati survivor, untuk memastikan keadaan survivor, jika bisa dilakukan proses evakuasi akan langsung diangkat dengan catatan cuaca mendukung", kata
Martin saat konferensi pers di Atma Jaya, Yogyakarta, Senin (18/5/2015).
Martin menambahkan, untuk proses evakuasi survivor saat ini sudah terpasang 4 alat bantu yang bernama ancor dan akan dioperasikan oleh 6 orang , termasuk 1 orang yang akan turun ke kawah Gunung Merapi.
"Sudah terpasang 4 ancor untuk proses evakuasi, tapi memang kondisinya agak sulit karena kedalaman kawah 150-200 meter dan dinding sekitar kawah sangat panas, sementara rencananya untuk turun kekawah akan digunakan tehnik holing, jadi rescue akan diturunkan dengan bantuan ancor", kata Martin.
Martin mengatakan, proses evakuasi tersebut harus dilakukan dengan cepat, tepat dan cermat. Sebab selain kondisi medan yang panas dan rawan longsor, tim evakuasi yang akan turun juga hanya bisa membawa tabung oksigen dengan daya tahan 15 menit.
"Harus cepat dilakukan dan penuh kewaspadaan, karena selain medannya tidak mudah, tabung oksigen hanya mampu bertahan selama 15 menit, tapi dipastikan rescue yang akan turun untuk evakuasi sudah bersertifikat,” kata Martin. (Wita Ayodhyaputri)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO