Suara.com - Ketua DPR Setya Novanto mengatakan, DPR membicarakan persoalan legislasi yang lambat diselesaikan DPR saat rapat konsultasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin (18/5/2015).
Dia mengatakan, telah meminta pemerintah dalam untuk mempercepat proses legislasi yang tengah berjalan.
Dalam catatannya, terdapat 37 rancangan undang-undang yang tengah digarap dan belum menunjukan progres.
"Soal legislasi ini, dari 37, banyak yang belum selesai. Itu karena bukan dari DPR yang sudah menyiapkan tapi dari pemerintah juga. Banyak yang dari pemerintah yang belum diselesaikan kajian umumnya," kata Setya di DPR, Jakarta.
Salah satunya adalah RUU KUHP yang sampai sekarang masih ditangan pemerintah. Sejak diberikan pada pemerintah pada April, naskah akademik untuk RUU KUHP itu belum kelar.
"Untuk KUHP, di mana janjinya MenkumHAM, pada April diserahkan naskah akademiknya tapi sampai sekarang belum diselesaikan. Sudah kita sampaikan ke presiden, Itu akan segera ditindaklanjuti," ujar Setya.
Dalam pertemuan dengan Presiden tadi, dibicarakan juga tentang rencana merevisi UU Pilkada.
Harapannya, dalam waktu dekat ini pemerintah menindaklanjuti rencana tersebut. Supaya, revisi tersebut bisa ditindaklanjuti.
Pengajuan revisi ini dilakukan karena ada pasal-pasal tentang azas efisiensi yang belum terakomodir Dan perlu ada pengawasan pendanaan secara ketat.
"Itu sudah disampaikan, tentu akan jadi kajian dan saya apresiasi presiden untuk respon cepat dan aktif, dan memberi respon cepat akan beri pertimbangan. Kita tunggu waktu. Mudah-mudahan dalam waktu dekat," kata Setya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO