Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku dirinya siap diganti atau terkena "reshuffle", karena hal itu merupakan hak prerogatif Presiden.
"Saya siap saja kalau memang diminta Presiden (untuk berhenti), sebab Presiden-lah yang menilai kinerja saya," katanya dalam Dialog Kebangsaan yang dipandu Rektor ITS Prof Joni Hermana di Rektorat ITS Surabaya, Senin (18/5/2015).
Dalam dialog bertajuk "Paradigma Baru Pemerintahan Presiden Joko Widodo menuju Masyarakat Sejahtera" itu, ia menyatakan dirinya sebagai staf kepresidenan juga tahu "rapor" dari para menteri yang membantu presiden.
"Saya tahu rapor mereka, karena saya tahu nilai mereka sehari-hari, tapi saya tidak perlu bicara (kepada media massa), biar presiden saja yang tahu," kata salah satu tokoh yang diisukan terkena 'reshuffle' bersama tim kementerian perekonomian.
Di hadapan para akademisi dan jajaran Forpimda Jatim yang hadir dalam dialog kebangsaan itu, mantan Menteri Perindustrian dan Dubes RI di Singapura itu mengaku senang dapat mendampingi Presiden Jokowi.
"Beliau itu bukan pemimpin yang sok, bahkan beliau itu sangat sederhana, karena beliau suka mengecek langsung realisasi program yang dicanangkan kepada masyarakat di bawah. Itu bukan beliau tidak percaya kepada bawahan tapi beliau memang suka mengecek langsung," katanya.
Bahkan, dirinya sebagai bawahan juga sangat kagum. "Misalnya, saya melaporkan sesuatu, maka beliau langsung mengangkat telepon di depan saya untuk menghubungi staf saya atau menteri terkait," katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Luhut yang berasal dari kesatuan Kopassus itu pun mengaku kagum dengan langkah Presiden Jokowi dalam mengambil keputusan.
"Meski beliau itu dari Jawa, bukan seperti saya (dari Batak), tapi beliau cukup tegas dalam memutuskan. Itu saya senang," katanya.
Apalagi, Presiden Jokowi mempunyai kebijakan untuk membangun masyarakat dari desa melalui kucuran dana APBN-P untuk 6.000-an desa senilai Rp21 triliun untuk tahun ini dan tahun depan berkisar Rp43 triliun.
"Itu bukan tanpa masalah, karena itu para mahasiswa dapat menjadi pendamping, rencananya direkrut seorang pendamping untuk empat desa, tapi mahasiswa yang bukan pendamping juga bisa mengkritik," katanya.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga meminta ITS untuk membantu pemerintah dengan kepakaran dan riset. "Misalnya, pakar kemaritiman bisa membantu Tim Kemaritiman Pemerintahan Jokowi, lalu riset yang sinergis antara universitas dengan industri juga akan meningkatkan nilai tambah kita, seperti riset tentang bahan bakar yang mulai terbatas," katanya.
Menanggapi hal itu, Rektor ITS Prof Joni Hermana menegaskan bahwa pihaknya siap membantu negara dengan kepakaran yang dimiliki dalam empat bidang yakni kemaritiman, energi, permukiman/arsitek, dan ICT/robotik.
"ITS siap memberikan yang terbaik untuk negara ini," katanya kepada Antara, singkat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana