Suara.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) hasil Muktamar Surabaya menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo yang baru berusia enam bulan belum waktunya melakukan perombakan kabinet.
"Kami menilai saat ini bukan waktu yang tepat jika Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet, karena pemerintahannya baru berusia enam bulan," kata Ketua DPP PPP hasil Muktamar Surabaya, Rusli Effendi di Jakarta, Minggu (PPP).
Menurut Rusli Effendi, dalam waktu enam bulan, belum cukup bagi publik untuk memberikan penilaian terhadap kinerja menteri anggota kabinet, apalagi jika tuntutannya reshuffle atau perombakan kabinet.
Ia menegaskan meskipun publik menyuarakan reshuffle kabinet tapi hal itu adalah hak prerogatif presiden.
"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi, apakah akan menggunakan hak prerogatifnya atau tidak," katanya.
Menurut dia, presiden memiliki kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan menteri yang membantu melaksanakan tugas-tugasnya di pemerintahan.
Ketika ditanya, bagaimana kinerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, yang merupakan kader PPP di kabinet, Rusli menegaskan kinerjanya baik.
Menurut dia, kinerja Menteri Agama terlihat dari hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei yang menyimpulkan hasil baik.
Selama sekitar sebulan terakhir, publik mengusulkan agar Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet, terutama menteri-menteri bidang ekonomi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional