Suara.com - Pembacaan Al Quran dengan langgam atau lagu Jawa pada peringatan Isra Mi’raj di Istana Negara Jakarta pada Jumat (15/5/2015) malam lalu ternyata mengundang kontroversi yang panjang.
Di berbagai media cetak dan elektronik, khususnya media sosial ramai memperbincangkannya dengan pro dan kontra. Bahkan pada tahap tertentu, sebagian masyarakat menyampaikan tuduhan-tuduhan bahwa pemerintah telah mempermainkan sakralitas Al Quran.
Menanggapi hal tersebut, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Machasin menyampaikan secara terbuka melalui akun Facebook-nya tentang pendapat para ulama terkait boleh tidaknya membaca ayat-ayat Al Quran dengan langgam (talhin).
Menurut Machasin ada dua pendapat dalam uraian bahasa Arab tersebut. Ada yang melarang, ada juga yang membolehkan.
Pendapat ulama yang melarang, katanya, diwakili oleh Malikiyah dan Hanabilah bahwa membaca Al Quran dengan lagu (langgam) dibenci (karahatul qira’ah bit talhin). Sedangkan ulama yang membolehkan diwakili oleh Syafiiyyah dan Hanafiyyah.
Pendapat yang pertama didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW tentang perlunya membaca ayat Al Quran dengan lagu Arab dan tidak meniru orang ahli kitab dan fasiq.
"Sedangkan pada pendapat yang kedua beralasan sebagai salah satu bentuk dari kemu’jizatan Al Quran itu sendiri, sebagaimana disebutkan: Zaiyyinu al-Qurana bi-ashwatikum (Hiasilah bacaan Al-quranmu dengan suara-suara yang merdu)," kata Machasin.
Lebih lanjut Machasin menyatakan bahwa beberapa gurunya sering membaca Al Quran dengan langgam Jawa, seperti Fatchurrahman dan Romdon dari UIN Kalijaga Yogyakarta.
“Beberapa guru saya dulu membaca Al Quran dengan langgam Jawa kalau mengimami salat Jumat di masjid kampus. Setelah mereka meninggal, langgam Jawa menjadi raib. Saya hanya percaya diri menggunakan langgam Jawa saat mengimami di keluarga,” katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Seruan Taubat Ekologi, Gus Baha Ungkap Ancaman Allah Bagi Perusak Lingkungan
-
Ciptakan Trend Khatam Al-Quran Sejak Dini Lewat Tasmi Jumat Legi
-
Tawarkan Program Hafal Al Quran, Ustaz Yusuf Mansur Sarankan Jemaah Jual Rumah dan Mobil
-
Menebar Cahaya dari Kalam Ilahi: Komunitas Sahabat Al-Qur'an Tumbuh Bersama Ayat dan Amal
-
Suara Islam: Ikhtiar Menjadi Sahabat Ibadah Umat di Era Digital
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?