Suara.com - Sebuah perusahaan di Cina dilaporkan telah memproduksi secara massal dan menjual beras palsu kepada warga pedesaan di Cina.
Media berbahasa Korea Weekly Hong Kong, melaporkan produsen itu memadukan kentang, ubi jalar, dan resin industri plastik untuk menghasilkan beras imitasi. Sementara Very Vietnam melaporkan bahwa seorang pejabat dari Asosiasi Restoran Cina menyatakan makan tiga mangkuk nasi palsu ini, setara dengan mengonsumsi satu kantong plastik.
Mengonsumsi bahan plastik jelas-jelas membahayakan kesehatan dan bisa memicu penyakit serius seperti kanker. Dan otoritas Cina disebutkan akan melakukan penyelidikan ke pabrik yang dituduh memproduksi beras palsu tersebut.
Tapi banyak kalangan menilai ini bukan satu hal yang mengejutkan di Cina. Mungkin Anda masih ingat kejadian pada 2008, saat ditemukan susu tercemar melamin yang mengakibatkan sekitar 300.000 orang terluka dan setidaknya enam bayi meninggal akibat keracunan bahan kimia beracun itu.
Beberapa komentator media sudah mulai berjalan liar dengan kisah beras palsu, membandingkan beras imitasi dengan apa yang mereka katakan sebagai realitas imitasi yang berkembang di Cina belakangan ini.
"Stimulus palsu, pencetakan uang palsu, pertumbuhan PDB palsu, barang dan jasa yang diproduksi palsu, adalah memaksa kita untuk mengonsumsi makanan palsu karena tidak mampu menyediakan makanan riil," ujar Stacy Herbert co-host dari acara bincang-bincang Russia Today.
(naturalnews.com)
Berita Terkait
-
Terlalu Lama Disimpan, Beras di Gudang Bulog Banyak yang Turun Mutu
-
Cara Membuat Masker Beras agar Wajah Glowing, Mudah dan Murah Meriah
-
Harga Beras Anjlok di September, Begini Datanya
-
Usut Kasus Korupsi di DJKA, KPK Panggil Billy Beras
-
Sambut Panen Raya, Pemerintah Tugaskan Bulog Beli Gabah Petani Rp6.500/kg
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
Terkini
-
Kritik Tajam Napoleon Bonaparte: Di Polri Ada 'Dua Tuhan', Reformasi Mustahil Tanpa Rombak Pimpinan!
-
Ancam 'Ngamuk' di Polda, Firdaus Oiwobo Desak Polisi Tangkap Roy Suryo Cs: Gua Bawa Tenda!
-
Gugat Kelangkaan BBM, Sidang Perdana Ditunda Gara-gara Pengacara Menteri Bahlil Tak Bawa Surat Kuasa
-
Eks Kabareskrim Susno Duadji Sebut Roy Suryo Cs Tak Bisa Jadi Tersangka Ijazah Jokowi, Ini Alasannya
-
Bakal Dilantik Jadi Ketua Komite Percepatan Pembangunan Papua, Ribka Lepas Jabatan Wamendagri?
-
Coaching Clinics LMS 2025: Kupas Tuntas Business Model Hingga Event Production
-
Membusuk Tanpa Busana, Mayat Anak di Indekos Penjaringan Ternyata Tewas Dianiaya: Siapa Pembunuhnya?
-
Gibran Diterpa Isu Ijazah, KPU Solo Pasang Badan: Dokumen Sah Sejak Pilkada 2020
-
Rahasia 'Dapur' Konten Otomotif yang Laris Manis di Media Lokal Dibongkar Eksklusif di LMS 2025
-
Sore Ini, Prabowo Bakal Lantik Ribka Haluk jadi Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua