Suara.com - Tim Intel Korem 161/Wirasakti Kupang Nusa Tenggara Timur, berhasil menangkap sekelompok tentara gadungan yang menamakan diri mereka Badan Kehormatan Negara Republik Indonesia (BKNRI) yang hanya mengakui Jenderal Besar LM Syahrial sebagai presiden sekaligus pimpinan tertinggi di Indonesia.
Kepala Staf Korem (Kasrem) 161/Wirasakti Kupang, Kol Inf Adrianus SA Nugroho dalam jumpa pers di Markas Besar Korem Kupang, di Kupang, Rabu (20/5/2015), menganggap bahwa sekelompok tentara gadungan tersebut telah melakukan penipuan berupa doktrin-doktrin yang menyesatkan yang dipimpin langsung oleh seorang pria berpangkat Mayor Jenderal TNI Polisi Demsies Netana.
"Dia adalah pimpinan dan melupakan Joko Widodo sebagai Presiden Kita," katanya.
Adrianus mengatakan, pihaknya telah menginterogasi ketua badan kehormatan tersebut dan dari pengakuannya diketahui bahwa memiliki tugas yang besar yakni berkuasa atas pemerintahan provinsi NTT.
"Ini artinya bahwa orang yang menamakan dirinya Mayjen tersebut adalah pemegang kekuasaan untuk pemerintahan Provinsi NTT, baik sebagai Gubernur, Pangdam NTT, Danlantamal, Serta Kapolda NTT," ujarnya.
Di samping itu, lembaga ini juga mempunyai andil sebagai Ketua Kehormatan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan mengaku markas utama badan tersebut berada di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Adrianus menambahkan, dalam penangkapan tersebut, selain ketuanya, ada beberapa orang anggotanya yang berjumlah sembilan orang yang kebanyakan berasal dari Ambon, serta Sulawesi Tengah.
Selain itu, Korem 161/Wirasakti juga berhasil menyita sejumlah barang bukti, berupa surat-surat resmi dari badan tersebut, ID khusus bagi anggota-anggotanya dan bertuliskan hukuman mati bagi mereka yang menyalahgunakan ID tersebut.
Di samping itu, ada juga sebuah mobil operasional yang dimiliki oleh kelompok tersebut serta baju resmi milik ketua badan itu yang berbintang dua, serta atribut-atribut layaknya seorang tentara asli.
Dia menambahkan bagi mereka yang ingin bergabung harus membayar sejumlah uang dan ditransfeer ke rekening badan tersebut dan langsung diangkat dengan pangkat yang tinggi.
"Mereka yang direkrut tersebut menurut pengakuan dari Damsies, harus mentransferkan sejumlah uang dengan jumlah Rp25 Juta ke rekening badan kehormatan tersebut dan langsung diangkat dengan pangkat Briptu. Ini merupakan penipuan sehingga masyarakat perlu waspada," katanya.
Keberhasilan tim Intel dalam membongkar badan tersebut, berkat bantuan dari masyarakat Sikumana yang mencurigai adanya sekelompok orang yang membawa serta menyebarkan surat yang berjudul "Pengumuman Negara Republik Indonesia".
"Secepatnya kita cegah badan tersebut, agar tidak merisaukan serta tidak menyebarkan doktrin-doktrin yang menyesatkan masyarakat NTT," ujarnya.
Selanjutnya sekelompok orang tersebut langsung diserahkan kepada Kepolisian Daerah NTT untuk selanjutnya diperiksa. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG
-
Ironi di Muktamar X PPP; Partai Islam Ricuh, Waketum: Bagaimana Mau Mendapat Simpati Umat?