Suara.com - Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian, Yusni Emilia Harahap meminta kepada seluruh Pemerintah Daerah, baik kabupaten maupun provinsi untuk memperkuat peran Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD). Hal tersebut, merupakan salah satu cara untuknmengantisipasi dan mengatasi maraknya isu penyebaran beras plastik di masyarakat saat ini.
"Saya menghimbau kepada seluruh Pemda, para gubernur itu supaya memperkuat OKKPD yang sudah Kementerian pertanian bina selama ini," kata Yusni di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/5/2015).
Dia pun berharap agar OKKPD tidak dipandang sebelah mata oleh pemerintah dalam hal mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang. Karenanya, dia pun berharap agar sarana dan prasaran seperti laboratorium termasuk juga sumber daya manusianya diperkuat oleh pemerintah.
"Kita menginginkan keberadaan OKKPD ini bisa lebih kuat, sarana dan prasarana juga diperkuat, seperti lab termasuk juga SDM-nya. Ini ke depan kita lebih awal dalam melakukan antisipasi, karena ke depan tantangan lebih berat, ada MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)," jelas Yusni.
Sementara terkait langkah atau upaya yang dilakukan oleh Kementan sendiri hingga saat ini, dirinya menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Kementerian perdagangan, dan juga Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM). Namun, dia menyerahkan sepenuhnya untuk urusan pidana kepada pihak kepolisian.
"Dalam menyikapi kasus ini, tentu tidak bisa hanya satu lembaga saja yang bergerak, harus berkoordinasi, nah Kementan, kemendag, BPOM itu sudah berkoordinasi. Kasus inikan harus dituntaskan oleh yang berwenang dalam hal ini kepolisian, yang nanti akan lakukan publikasi resmi," tutupnya.
Berita Terkait
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Periksa Eks Kabiro Umum Kementan, KPK Dalami Soal Rekanan Pengadaan Asam Formiat
-
KPK Tetapkan ASN Kementan sebagai Tersangka Kasus Korupsi Pengolahan Karet
-
KPK Dalami Penganggaran dan Pengadaan Asam Formiat dalam Kasus Korupsi Pengolahan Karet Kementan
-
Prabowo: Mentan Amran Sulaiman Capai Target Swasembada dalam 1 Tahun
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!
-
Polisi Ringkus Dua Pelaku Curanmor yang Tembak Mati Hansip di Cakung
-
KPK Tahan 5 Pengusaha yang Diduga Suap Eks Bupati Situbondo Karna Suswandi, Ini Nama-namanya
-
Gempur Titik Rawan Banjir, Pemkot Surabaya Siapkan Drainase Maksimal Jelang Musim Hujan
-
JATAM: Warga Pro dan Kontra Tambang di Halmahera Sama-sama Korban Sistem yang Merusak
-
KPK 'Bedah' Prosedur Izin TKA, Mantan Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto Dicecar Soal Pungli
-
Diwawancara Pramono, Zidan Penyandang Disabilitas Diterima Kerja di Transjakarta