Suara.com - Kementerian Perdagangan mengklaim selalu mengawasi peredaran makanan di Indonesia. Bukan hanya setelah isu adanya beras plastik di Bekasi, Jawa Barat.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina menjelaskan pengawasan itu dilakukan bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Pengawasan juga menggandeng konsumen.
“Kami selalu mekaukan pengawasan makanan yang beredar di masyarakat. Bukan cuma pas ada kasus saja. Tapi kami terus melakukan pengawasan. Kami bersama kementerian lain selalu mengawasi peredaran barang yang ada disini. Ada 3 unsur dalam pengawasan yang kami lakukan, yakni oleh pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan oleh konsumen sendiri,” kata Srie di Jakarta, Senin (25/5/2015).
Srie mengatakan sampai saat ini Kemendag belum menerima hasil uji laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terkait beras yang diduga mengandung plastik asal Cina. Seharusnya akhir pekan lalu pemerintah sudah harus merilisnya.
“Belum ya saya belum tahu kapannya. Nanti kita tunggu saja kapannya. Kalau mau lebih jelas tanya ke Dirjen SPK Pak Widodo ya. Karena beliau yang mengurus,” jelasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB