Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menegaskan saat ini perlu adanya evaluasi sistem penegakan hukum terutama pemberantasan korupsi di Indonesia. Salah satunya mencari pimpinan KPK yang tidak berpolitik.
Fadli menilai untuk memperbaiki sistem lembaga anti-rasuah itu ada dua hal yang harus diperbaiki. Selain sistem, perlu adanya mencari figur-figur seorang pemimpin yang tidak memilik kepentingan.
"Di dalam membuat undang-undang, memang ada semangat zaman. Semangat zaman sekarang berubah. Kita ingin institusi betul-betul ada government yang baik," ujarnya dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/5/2015).
Kata dia pimpinan KPK harus negarawan dan mempunyai sifat mengabdi. "Harus negarawan. Bukan negarawan honorer, kadang-kadang negarawan," kata politikus Partai Gerindra tersebut.
"Memang sebaiknya orang-orang yang sudah selesai dengan dirinya, bukan ingin cari status," ujarnya.
Sebelumnya Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka pendaftaran capim mulai 5 Juni bulan depan. Pendaftaran dibuka sampai 24 Juni. Masyarakat bisa menilainya secara terbuka.
Yang lolos seleksi administrasi, calon akan mengikuti seleksi pembuatan makalah dan assesment. Lalu akhir Agustus nama-nama capim KPK diserahkan ke Presiden untuk diajukan ke DPR.
Calon pimpinan KPK nantinya harus berlatarbelakang hukum dengan usia sekurang-kurangnya 40 tahun. Mereka juga harus paham dari sisi penegakan korupsi.
Kamis (21/5/2015) pekan lalu Presiden Joko Widodo mengumumkan anggota Pansel KPK. Mereka semua perempuan dan dari berbagai latarbelakang. Pansel KPK itu diketuai Destri Damayanti yang merupakan ahli ekonomi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan