Suara.com - Malang betul nasib Maria Magdalena Rubinem, bekas pesinden di Istana Negara sejak jaman Belanda hingga jaman presiden Indonesia yang pertama Sukarno.
Rubinem mengungkapkan dirinya yang mulai menekuni dunia sinden mulai dari usia 27 tahun ini dulu mendapat gaji perbulan hingga Rp350, gaji yang cukup besar pada masa itu.
Rubinem yang tak pernah mengenyam bangku pendidikan ternyata juga pandai baca tulis di samping kegiatan nyinden dan menari.
Meski kini usianya sudah menginjak 90 tahun, dirinya masih fasih jika diminta memperlihatkan keahliannya. Namun kini tak terlihat lagi bekas ketenarannya dan yang tersisa hanya guratan tua di kulitnya.
Rubinem kini hanya hidup sebatangkara, suaminya sudah lama meninggal dan tak memiliki anak kandung, apalagi memiliki rumah.
Sementara saat ini, Rubinem memilih untuk tinggal di sebuah warung sederhana di daerah terminal Jombor, Yogyakarta bersama dua orang pemuda yang berjualan di depan rumah tinggalnya.
Dulu dia pernah memiliki sebuah rumah, namun lantaran tertipu, rumah itupun raib. Dia juga berjualan gudeg di daerah terminal Jombor yang kini sudah berhenti akibat Rubinem menderita vertigo terus menerus.
Beragam penghargaan dia miliki. Tinggal satu keinginannya yang belum terwujud, yaitu memiliki sebuah rumah layak yang dapat ditinggali di usia tua.
"Ya pinginnya sebelum mati ya punya rumah, bisa buat tinggal, kalau ada yang mau datang enak, sekarang di sini tanahnya ngontrak, setiap tahun bayar dua juta lima ratus", kata Rubinem.
Tak ada ruang tamu di rumahnya, tempat tidurnya pun hanya terbuat dari bambu yang di atasnya terdapat sebuah kasur lipat tipis yang dilapisi karpet.
Kehidupan tua dengan tempat tinggal yang sangat sederhana, padahal di eranya tak ada yang tak kenal namanya, bahkan dirinya mengaku rutin di panggil ke Blora tempat kakak Bung Karno tinggal.
Meskipun kini kehidupannya tak setenar dan semegah namanya di panggung hiburan, namun dia tetap bersyukurdaya ingatnya masih sangat bagus meskipun pendengarannya mulai berkurang.
Kini Rubinem hanya bisa berharap Jokowi dapat memperhatikan nasibnya, bukan sekedar memberikan penghargaan namun juga memberikan tempat tinggal dan penghidupan yang layak bagi pesinden tiga jaman tersebut. [Wita Ayodhyaputri]
BACA BERITA LAINNYA:
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?