Suara.com - Anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra Syarif mendatangi Taman Margasatwa Ragunan untuk berdialog dengan pedagang kaki lima yang berjualan di luar area pusat rekreasi tersebut, Selasa (2/6/2015).
Kepada Syarif, pedagang kaki lima mengeluhkan pemberlakuan jam berjualan yang menurut mereka terlalu cepat, yakni mulai jam 04.00 WIB hingga jam 18.00 WIB. Acara dialog juga dihadiri Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia Ali Mahsun.
Keluhan tersebut kemudian langsung disampaikan kepada Kepala Taman Marga Satwa Ragunan Bambang Triana.
"Saya ada pengaduan bahwa PKL di luar area Ragunan baru boleh berjualan di sekitar pintu keluar mulai jam empat sampai enam sore. Itu kan sebentar sekali, padahal mereka ini orang kecil yang sedang berjuang mencari nafkah," kata Syarif.
Kemudian, Syarif meminta pengelola Taman Margasatwa Ragunan lebih bijaksana dalam mengelola PKL.
"Saya lihat tadi banyak yang nggak tertib juga. Sudah punya kios di dalam dia keluar ngasong juga. Bagaimana caranya agar PKL bisa lebih tertib, bersih, dan yang penting nambah penghasilan," imbuh Syarif.
Bambang Triana menyambut baik iktikad Syarif yang peduli terhadap nasib PKL. Namun, Bambang menegaskan bahwa pemberlakuan jadwal jualan dimaksudkan untuk menghindari kemacetan lalu lintas di sekitar area Ragunan.
"Kita pernah berlakukan mulai jam 3, ternyata terjadi kemacetan panjang di jalan menuju dan keluar Ragunan. Kalau jam 4 loket sudah ditutup, pengunjung sudah mulai pulang sehingga tidak macet lagi," kata Bambang.
Tapi, Bambang berjanji merumuskan lagi model yang tepat untuk para PKL agar lebih kondusif.
"Model yang diajukan nanti kita padukan dengan yang sudah terapkan lalu diambil yang terbaik. Toh ini milik kita bersama, menjadi lebih baik ini harapan kita," kata Bambang.
Berita Terkait
-
Ragunan Dipadati 18 Ribu Pengunjung di Hari Pertama Libur Maulid Nabi
-
Ragunan Buka Malam? DPRD DKI Ajukan Syarat Ketat!
-
Wacana Ragunan Buka Malam, DPRD Ultimatum Pramono Anung: Jangan Mimpi Naikkan Harga Tiket!
-
Ragunan Buka Malam: Cuma Bisa Tengok Buaya? Ini Kata Pramono Anung
-
Ragunan Siap Jadi Destinasi Malam? Ini Kata Gubernur Jakarta
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Akhmad Wiyagus Resmi jadi Wamendagri, Benjamin Paulus jadi Wamenkes
-
Eky Priyagung Sentil Isu Energi dengan Guyonan Segar di Local Media Summit 2025
-
Resmi! Prabowo lantik Eks Kabaintelkam Peraih Hoegeng Award Akhmad Wiyagus Jadi Wamendagri
-
Air Mata & Ketegangan Warnai Dua Episode Pertama Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Prabowo Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur Papua di Istana, Begini Sumpahnya
-
Apes! Angkut 3 Motor Curian Lewat Tol, Komplotan Maling Ini Malah Dicokok Rombongan TNI
-
Soal Kasus Laptop, Ahli Hukum Sebut Penghitungan Kerugian Negara Tidak Harus Berasal dari BPK
-
Beda dengan Analisa BRIN, Polisi Tak Temukan Tanda-tanda Meteor Jatuh di Cirebon
-
SMAN Banua Kalsel Resmi Diperkenalkan Jadi Sekolah Garuda Transformasi
-
Labfor Polri Turun Tangan, 14 Sampel DNA Korban Ponpes Al Khoziny Dibawa ke Jakarta buat Diteliti