Suara.com - Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yambise bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Kawasan itu untuk ruang bermain anak.
RPTRA itu berada di Kembangan Utara, RT 001/07, Kel. Kembangan Utara, Jakarta Barat. Peresmian dilakukan Jumat (5/6/2015) pagi ini. Peresmian ini berbarengan dengan Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM ke-XII) dan Hari Kesatuan Gerakan PKK (HKG-PKK) ke-43 dan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-XXII.
Menteri Yohanna ingin di setiap wilayah DKI Jakata terdapat ruang bermain anak. Jika di setiap tempat ada RPTRA, maka pertumbuhan anak akan semakin lebih baik.
"Saya mau garis bawahi sedikit, kami dari kementrian memperhatikan masalah perlindungan dan tumbuh kembang anak. Oleh karena itu RPTRA ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan anak-anak kita," ujarnya ketika memberikan kata sambutan di lokasi peresmian.
DKI, dikatakan Yohanna sebagai provinsi kedua yang berkomitmen bersama kota/kabupaten sebagai provinsi layak anak. Setelah menerapkan taman layak anak, Yohanna mengharapkan Jakarta bisa jadi model untuk provinsi lain.
"Definisi anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, jumlah anak di Indonesia mencapai 84 juta jiwa atau 34 persen dari total penduduk Indonesia 255 juta orang," kata Yohanna.
"Sebagai menteri PPA, bahwa data saat ini menunjukkan bahwa kekerasan terhadap anak itu meningkat. Itu tidak bisa disangkal. Kekerasan terhadap anak yang cukup meningkat adalah kekerasan seksual dan pornografi. Ini isu serius yang harus kita perhatikan, karena anak adalah aset bangsa ke depan," Yohanna menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, Ahok menegaskan Pemprov DKI Jakarta mendukung pembangunan RPTRA. Ia berharap nantinya diseluruh tempat-tempat pemukiman yang padat penduduk akan dibangun taman layak anak.
"Ide ini, kenapa saya dukung sekali. Berawal dari dua pemikiran dasar secara psikologi. Yaitu tiap-tiap keluarga mempunyai kesusahan masing-masing. Kadua adalah, tingkat kebahagiaan masyarakat adalah bukan ditetukan berapa banyak mereka datang ke taman, tapi ditentukan berapa lama mereka diam di taman," kata Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif