Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan taman-taman di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman tidak dirawat. Itu sebabnya, Ahok tidak mau lagi terlalu banyak taman di Ibu Kota.
"Saya tidak mau lagi terlalu banyak taman. Kan, kita serahkan semua taman ke Dinas Taman, tapi sampah-sampah berserakan," ujar Ahok ketika meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Kembangan Utara, Jakarta Barat, Jumat (5/6/2015).
Ahok menambahkan kalau dinas yang diserahi tanggungjawab tidak mampu mengelola taman, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengambil lagi dan selanjutnya diserahkan ke swasta agar dikelola.
"Kita ambil alih, kasarnya semua aset pemda yang berantakan, kami ambil alih jadikan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak)," kata Ahok.
Ahok mengakui proyek pembangunan yang dikerjakan sendiri oleh pemerintah Jakarta, bakal banyak mark up. Itu sebabnya, kata Ahok, kalau aparat pemerintah tidak membenahi diri, nanti akan ada banyak aset pemerintah yang dikelola swasta agar lebih baik.
"Yang bisa kita swastakan, ya swastakan. Seperti sekarang, pembangunan RPTRA ini kalau diserahkan ke Pemda DKI, bisa mencapai Rp4-5 miliar, tapi kalau diserahkan swasta hanya Rp450 juta," kata Ahok.
"Paling tiga bulan selesai (kalau dikerjakan swasta). Tapi kalau sama pemerintah, bisa selesai 3 tahun," Ahok menambahkan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta