Suara.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan integritas, kapasitas, dan profesionalitas sangat menentukan seseorang terpilih menjadi Panglima TNI.
"Begini, dalam Panglima menilai itu ada standarnya, ukurannya, indikator, ada instrumennya, itu pasti. Tentu yang dilihat integritas, kapasitas dan profesionalitas," kata Moeldoko ketika meninjau latihan operasi penanggulangan antiteror satuan pasukan khusus TNI di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/6/2015).
Seperti diketahui, bulan Agustus 2015, Moeldoko akan memasuki masa pensiun. Namun, dia enggan membocorkan siapa calon penggantinya.
"Saya tidak mau mengomentari itu (calon Panglima TNI yang baru), karena itu hak prerogatif Presiden," katanya.
Ketika ditanya tradisi giliran menjadi Panglima TNI, Moeldoko mengatakan tidak mau berkomentar karena bisa mengganggu keputusan Presiden.
"Masalah bagaimana mengartikan dapat bergantian, itu sepenuhnya kepada Presiden. Panglima jangan mengomentari itu, nanti Presiden jadi terganggu," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara
-
Komnas Perempuan Usulkan Empat Tokoh Wanita Jadi Pahlawan Nasional
-
Pemprov DKI Bakal Ganti Nama Kampung Ambon dan Bahari, Stigma Negatif Sarang Narkoba Bisa Hilang?
-
Hanya 8 Persen Perempuan Jadi Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan Kritik Pemerintah Bias Sejarah
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai