Suara.com - Terdakwa kasus proyek fiktif Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Waryono Karno meyakin mantan staf khusus presiden Daniel Sparringa tidak terlibat dalam kasus yang sedang menjerat dirinya.
"Saya kenal Pak Daniel dan saya yakin dirinya tidak seperti itu," ujar Waryono, mantan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, usai mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis.
Menurut Waryono, semua keterangan saksi yang menyatakan Daniel Sparringa mendapatkan dana hasil kegiatan fiktif di Kementerian ESDM sama sekali tidak benar.
"Keterangan saksi itu bohong semua. Bahkan banyak dari antara mereka yang tidak saya kenal," ujar dia.
Waryono juga menolak tudingan bahwa dirinya memerintahkan untuk memberikan uang setiap bulan pada tahun 2012 kepada Daniel Sparringa.
Dia pun menuduh para saksi, yang terdiri dari mantan stafnya serta pengusaha rekanan Kementerian ESDM, hanya menjual namanya untuk meraup uang negara.
"Saya tidak tahu sama sekali pengadaan kegiatan-kegiatan fiktif tersebut. Saya kaget dan jijik mendengar proyek itu," ujarnya sembari menambahkan bahwa dirinya lebih baik harakiri (bunuh diri ala Jepang) daripada korupsi.
Sebelumnya, pada persidangan di Pengadilan Tipikor, Kamis (11/6), saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk kasus proyek-proyek fiktif dengan terdakwa mantan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono Karno, Eko Sudarmawan mengatakan mantan staf khusus presiden Daniel Sparinga mendapat uang setiap bulan dari ESDM.
"Setiap bulan, walau tanggalnya tidak teratur, ada pengeluaran anggaran untuk Daniel Sparinga," ujar Eko di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis.
Eko Sudarmawan sendiri merupakan PNS di Kementerian ESDM yang pada tahun 2012 menjabat sebagai Kasubag Pengelolaan Data dan Informasi.
Menurut Eko, pemberian uang merupakan perintah dari Sri Utami, mantan Koordinator Kegiatan Satker Setjen Kementerian ESDM, yang mengatasnamakan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono Karno.
Adapun dalam surat dakwaan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) Waryono Karno, Daniel Sparinga memdapatkan dana sebesar Rp185 juta.
Dalam dakwaan itu diungkapkan, Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono Karno memerintahkan Sri Utami untuk membuat sejumlah proyek pengadaan yaitu kegiatan Sosialisasi Sektor Energi dan BBM bersubsidi di Biro Hukum dan Humas Setjen Kementerian ESDM, kegiatan sepeda sehat dalam rakngka sosialisasi hemat energi di Biro Umum Setjen ESDM serta perawatan gedung kantor Setjen ESDM yang menimbulkan kerugian negara hingga Rp11,124 miliar karena kegiatan-kegiatan itu fiktif.
Uang tersebut digunakan untuk keperluan di luar APBN seperti bermain golf, THR protokoler wakil menteri, RI 1, RI 2 dan tata usaha setjen, pembayaran ke media cetak dan elektronik serta melalui ormas maupun LSM dengan besaran bervariasi.
Selain didakwa merugikan keuangan negara, Waryono juga didakwa memberikan 140 ribu dolar AS kepada mantan ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana dan penerimaan gratifikasi hingga 334.862 dolar AS. (Antara)
Berita Terkait
-
10 Terpidana Korupsi Tukin ESDM Dijebloskan Ke Lapas Sukamiskin, Ini Nama-namanya
-
KPK Benarkan Pegawai KPK Diperiksa Polda Metro Jaya soal Dugaan Kebocoran Dokumen Korupsi
-
Rombongan, KPK Panggil 10 Tersangka Korupsi Kementerian ESDM Hari Ini
-
Firli Diperiksa Dewas KPK Hari Ini, Dugaan Bocorkan Dokumen Penyelidikan Korupsi ESDM
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!