Suara.com - Pangkalan TNI Angkatan Udara Adisutjipto Yogyakarta sebagai pemegang otoritas bandara tetap mengutamakan penerbangan militer menjelang kepadatan arus mudik lebaran, demikian dikatakan Kepala Dinas Operasi Lanud Adisutjipto Letkol Pnb Bonang Bayu Aji Gautama di Sleman, Jumat (12/6/2015).
"Pendidikan penerbangan siswa Sekolah Penerbang (Sekbang) tidak bisa digeser oleh kemungkinan ada permintaan tambahan jam terbang bagi pesawat komersial pada arus mudik Lebaran," tegas Bonang.
Penegasan itu disampaikan oleh Bonang setelah Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memerintahkan Dirjen Perhubungan Udara untuk mengirim surat kepada Kepala Staf TNI Angkatan Udara, meminta agar latihan TNI AU di Lanud Adisutjipto dihentikan untuk mengakomodasi penerbangan sipil jelang Lebaran.
Menurut Bonang, Lanud Adisutjipto menjadi basis latihan Sekbang TNI AU dan juga mengakomodasi kepentingan nasional melalui kerjasama kebandaraan yang kemudian bisa digunakan untuk pesawat komersial.
"Tetapi perlu diketahui bahwa Lanud Adisutjipto sebagai otoritas tertinggi tetap mengutamakan penerbangan militer karena tujuan operasionalnya menyelenggarakan operasi pendidikan Sekbang," ujar dia.
Ia mengatakan, terkait pernyataan Menteri Perhubungan RI Ignatius Jonan yang meminta kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk mengirim surat kepada KSAU tentang penghentian sementara latihan TNI AU di Lanud Adisutjipto selama lebaran, pihaknya belum bisa menanggapi secara spesifik.
"Jika kebijakan ini dilakukan akan berdampak pada terhambatnya pendidikan Sekbang TNI AU," beber dia.
Bonang mengatakan, bina terbang siswa sekolah penerbang tidak bisa dihentikan secara total, mengingat proses itu telah direncanakan melalui kurikulum tahunan.
"Selain menghambat tercapainya target pembentukan penerbang militer baik dari TNI AU, TNI AD dan TNI AL, wacana itu dapat berimbas pada membengkaknya operasional bina terbang," katanya.
Ia mengatakan, dalam sehari Wing Pendidikan Terbang memakai sekitar 70 hingga 80 penerbangan atau total sekitar 160 kali take off dan landing. Rencana penerbangan itu untuk melayani urutan jadwal Sekbang 48 siswa, Sekolah Instruktur Penerbang (SIP) 14 siswa dan Sekolah Navigator (Seknav) sembilan siswa.
"Misal 80 kali penerbangan militer dihentikan sehari, maka bisa dikalikan dalam sehari dan seterusnya, berapa penerbangan militer yang terhenti. Akan ada pembengkakan operasi pendidikan," katanya.
Bonang menilai sebenarnya tidak ada permasalahan untuk penerbangan selama Lebaran. Pada musim libur Lebaran sebelumnya kepadatan penerbangan bisa diatasi dengan pembagian separuh-separuh antara militer dan komersial. 
Tiap satu jam, ada 20 penerbangan, telah dibagi 10 penerbangan militer dan 10 untuk komersial. Dalam sehari total bisa mencapai 360 take off landing dengan pembagian merata pula. Hanya saja jika ada penambahan penerbangan jelang lebaran, pihaknya akan lebih selektif. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
 - 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
 - 
            
              Guru Dianiaya Wali Murid Cuma Gara-gara Sita HP, DPR Murka: Martabat Pendidikan Diserang!
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Perintahkan RDF Plant Rorotan Disetop Sementara
 - 
            
              Tanggul Jebol Terus? DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Banjir Jati Padang!