Suara.com - Sebagian warga di perbatasan Kabupaten Jember dan Bondowoso, Jawa Timur, yang berada di sekitar Pondok Pesantren Mahfiludluror mulai menjalankan ibadah puasa, hari ini, Rabu (17/6/2015).
"Mulai hari ini santri di pondok pesantren dan warga di sekitar ponpes menjalankan ibadah puasa," kata Pengasuh Ponpes Mahfiludluror K. H. Ali Wafa, Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.
Selain santri dan warga di sekitar pesantren, lanjut dia, warga di Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, juga mengikuti pedoman yang dianut Pesantren Mahfiludluror.
"Bahkan, alumni pesantren yang kini tersebar di berbagai daerah juga masih mengikuti pedoman menjalankan ibadah puasa berdasarkan hitungan khumasi," katanya.
Menurutnya, penetapan awal puasa di lingkungan Ponpes Mahfiludluror berdasarkan kitab Nazhatul Majalis, karangan Syeh Abdurrahman As Shufuri As Syafii.
"Kami menggunakan acuan sistem khumasi (dari bahasa Arab artinya lima/khomsatun) yakni awal puasa tahun ini adalah lima hari setelah hari pertama puasa tahun lalu," tuturnya.
Tahun lalu, puasa di lingkungan pondok pesantren shalaf tersebut pada hari Sabtu sehingga tahun ini puasa dihitung lima hari dari Sabtu, yakni Rabu.
"Awal puasa untuk tahun depan juga sudah bisa ditentukan karena dihitung lima hari setelah hari pertama puasa tahun ini," ujar mantan Ketua Partai Persatuan Pembangunan Jember.
Ia menjelaskan kitab Nazhatul Majalis yang mengajarkan tentang motode penetapan awal puasa tersebut sudah dipakai sejak pondok pesantren itu berdiri yakni tahun 1826.
"Meskipun penetapan awal puasa mendahului pemerintah dan ormas Muhammadiyah, kami sangat menghargai perbedaan yang ada dan tetap hidup rukun dengan umat muslim yang menjalankan ibadah puasa sesuai dengan penetapan pemerintah," paparnya.
Ali Wafa berharap perbedaan penetapan awal Ramadan itu tidak perlu memicu konflik di kalangan umat Islam karena hal tersebut berdasarkan keyakinan masing-masing umat Muslim.
Pemerintah resmi menetapkan awal puasa Ramadan 1436 Hijriah/2015 Masehi pada Kamis (18/6/2015) seusai sejumlah ulama dan pakar astronomi menggelar sidang penetapan atau isbat.
Organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah juga telah menetapkan awal bulan puasa 1 Ramadhan 1436 tahun 2015, besok. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional