Suara.com - Wakil Ketua Komite III DPD Fahira Idrisminta aparat penegak hukum menghukum mati pelaku kekerasan terhadap anak sebagai shock teraphy untuk memberikan efek jera.
Menurut Fahira tanpa adanya shock teraphy terhadap pelaku kekerasan terhadap anak, tindakan yang sama akan terus berlangsung di negara ini.
"Shock teraphy ini diharapkan dapat menyadarkan semua pihak bahwa berbuat kekerasan terhadap anak dikategorikan kejahatan luar biasa terutama yang menghilangkan nyawa anak," ujar dia, Jumat (19/6/2015).
Ia menyontohkan, yang dialami Angeline merupakan korban dari tindak kekerasan luar biasa karena mengalami kekerasan seksualitas hingga pembunuhan yang dilakukan pelakunya tergolong keji sehingga wajar diberikan hukuman yang berat.
"Perlu shock teraphy bagi pelaku kekerasan terhadap anak dengan ditembak mati agar memberikan efek jera kepada siapapun yang melakukan hal yang sama," kata senator asal DKI Jakarta.
Fahira Idris menambahkan contoh kasus terhadap anak yang sangat keji dialami Angeline meliputi kekerasan fisik, seksual dan psikologis yang menyebabkan hilangnya nyawa bocah ini sangat memiriskan hati dan tidak tertutup kemungkinan dapat terjadi pada anak-anak lainnya.
Berkaitan dengan proses hukum, dia meminta kepada aparat kepolisian mengusut tuntas seluruh pihak yang terlibat dalam kasus pembunuhan Angeline tanpa pandang bulu demi wujud rasa keadilan di Indonesia.
Begitu pula kepada kejaksaan dan hakim senantiasa memperhatikan aspek keadilan yang sebenar-benarnya dengan menjerat pelaku pembunuhan Angelina dengan hukuman setimpal atau bahkan hukuman mati akibat dari perbuatannya yang dianggap tak manusiawi lagi.
Menurut dia, dengan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku membuktikan negara benar-benar hadir melindungi anak-anak dari tindak kekerasan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram