Suara.com - Karyawati berinisial NA (35) yang menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan supir tembak angkot D01 jurusan Ciputat-Kebayoran Lama nomor polisi B 1403 VTX pada Sabtu (20/6/2015) dini hari, saat ini, Minggu (21/6/2015), masih trauma.
"Sampai sekarang istri saya masih trauma atas kejadian pemerkosaan itu. Dia masih sering menangis sendiri dan bengong," ujar J, suami NA, kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan.
J mengatakan istrinya akan mengambil cuti kerja mentalnya pulih dan kasusnya selesai ditangani polisi.
"Buat sekarang saya dan istri libur dulu dari kerjaan, istri juga masih trauma atas kejadian kemarin," katanya.
J mengatakan akan mendampingi istrinya melewati masa sulit pascaaksi bejat supir tembak.
NA naik angkot nomor D01 dari daerah Gandaria sepulang kerja pada Jumat (19/6/2015) malam. Saat itu ia menumpang seorang diri.
Ketika NA ingin turun di Lebak Bulus, supir mencegah dan menawarkan akan mengantarkan sampai di daerah Fatmawati sekaligus ingin bermain ke rumah teman.
"Ketika sampai ke Fatmawati, dia bilang mau anter saya saja ke Pasar Rebo, di situ saya mulai curiga sama dia," kata NA.
Karena NA tidak bisa memaksa supir menghentikan kendaraan, dia terpaksa ikut kemauan supir.
Kecurigaan korban pun terbukti. Mobil kemudian berhenti di jembatan layang, dekat pertigaan Aneka Tambang, Jakarta Selatan.
Korban yang saat itu dalam keadaan bingung dan takut, sempat menawarkan kepada supir agar mengambil semua harta bendanya.
"Sudah ambil saja semua harta saya, ada handphone dan atm, tapi jangan sakiti saya," ujar NA.
Tapi, supir menolak. "Saya tidak perlu harta kamu, saya cuma butuh badan kamu," ujar DAS seperti ditirukan NA.
Kasus ini sedang ditangani Polres Jakarta Selatan. Supir bejat sudah dibekuk dan sekarang ditahan di kantor polisi. Tersangka dikenakan Pasal 285 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Berita Terkait
-
Usai Diperkosa Supir Angkot, NA Sempat Datangi Tiga Kantor Polsek
-
Supir Angkot Bejat: Saya Tak Butuh Hartamu, Tapi Badanmu
-
Supir Angkot Pemerkosa Penumpang Ternyata Tak Lewati Jalur Resmi
-
Supir D01 Perkosa Penumpang, Polisi: Tips Naik Angkot Malam Hari
-
Tersangka Pemerkosa Karyawati di Angkot Sudah Punya Istri-Anak
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban