Suara.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, setelah merekomendasikan tiga nama perwira polisi aktif untuk ikut kontestasi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), keputusan tetap ada di tangan para kandidat tersebut. Para perwira polisi aktif itu menurutnya juga berhak untuk menolak mengikuti seleksi capim KPK.
"Berapa kali saya sampaikan, bisa saja tiga (capim KPK dari Polri), bisa lebih. Karena itu (merupakan) hak pribadi seseorang untuk mendaftar jadi calon pimpinan KPK. Kalau ketiga (polisi) tidak mendaftar, itu hak masing-masing," kata Badrodin, di Gedung PTIK Jakarta, Senin (22/6/2015).
Selain itu, menurut Badrodin, bila para perwira tinggi Polri yang diusulkan ikut seleksi capim KPK itu lolos, mereka harus mengundurkan diri dari kepolisian. Namun selama proses seleksi, mereka masih terhitung aktif sebagai polisi.
"Iya, kalau diterima, pasti harus mundur. Tidak bisa tidak (mundur). Selama mencalonkan masih berdinas," ujarnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan kepada wartawan, Senin (15/6) mengungkapkan, ketiga nama yang diusulkan itu adalah Irjen Polisi Yotje Mendeh yang menjabat Kapolda Papua, Irjen Syahrul Mamma yang saat ini berdinas di Kementerian Hukum dan HAM, dan Irjen (Purn) Beny Mamoto yang bertugas di Badan Narkotika Nasional (BNN). Menurut Anton, ketiga nama itu dianggap memiliki rekam jejak bagus dan cocok jadi pimpinan KPK.
"Rekam jejak sudah jelas. Untuk jadi Irjen itu tidak mudah. Yoce bisa jadi Kapolda karena dia salah satu Perwira Tinggi terbaik. Sahrul juga. Benny sekarang di BNN, aktif sebagai pembicara, banyak bergaul dengan kalangan-kalangan organisasi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO