Suara.com - Bayi kembar siam dempet kepala asal Aceh, Fitri Rahmawati dan Fitri Sakhina yang dirawat di RSPAD Gatot Subroto sejak 16 Juni 2015, dikabarkan menjalani operasi tahap pertama, hari ini, Sabtu (27/6/2015) pukul 08.00 WIB di ruang operasi RSPAD Gatot Subroto.
Hal ini diungkapkan salah satu dokter yang menangani pasien tersebut, Brigjen TNI (Purn) Dr.Djoko Riadi, SpBS(K).
"Hari ini dilakukan operasi tahap pertama bayi kembar siam tersebut di RSPAD Gatot Subroto," ujar dokter Djoko Riadi kepada Suara.com, Sabtu (27/6/2015).
Berdasarkan pernyataan yang dilansir Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat dalam situs tniad.mil.id, meski kondisi pasien memiliki tingkat kesulitan tinggi, operasi tetap menjadi pilihan untuk menyelamatkan kedua bayi tersebut.
Tim dokter RSPAD Gatot Subroto yang dikerahkan untuk menangani pasien bayi kembar siam ini berjumlah 38 orang yang terdiri dari dokter spesialis maupun sub spesialis diantaranya Radiologi Intervensi, Bedah Saraf, Anastesi dan Intensivis, Ahli Anak, Ahli Jantung Anak, serta Ahli Gizi.
Dalam situs tersebut juga disebutkan bahwa proses operasi sendiri rencananya akan dibagi ke dalam tiga tahap, yakni craniectomy untuk memisahkan batok kepala, preparasi kulit untuk persiapan flap dan terahkir fase definitif untuk memisahkan dura dan otaknya serta penutupan dengan flap.
Menurut tim dokter yang menangani, pembagian operasi dalam tiga tahap ini bertujuan untuk menghindari risiko perdarahan dan operasi yang memakan waktu lama.
Jika operasi tahap pertama ini berhasil maka pasien akan menjalani operasi tahap kedua yang rencananya dilaksanakan pada Kamis (23/7/2015) dan operasi tahap ketiga pada Senin (3/8/2015) di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta. Pemindahan bayi ke Yogyakarta akan dilaksanakan pada Senin (13/7/2015).
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu