Suara.com - Bayi kembar siam yang terlahir dengan kepala bersatu atau diagnosis conjoined twins craniopagus, Fitri Rahmawati dan Fitri Sakinah, direncanakan menjalani operasi di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Namun sebelum dibawa ke Yogya, keduanya akan diperiksa dulu oleh tim dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta.
Fitri Rahmawati dan Fitri Sakinah akan dijemput tim dokter RSPAD Gatot Soebroto menggunakan pesawat khusus pada Selasa (16/6/2015).
Wakil Direktur Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh, Azharuddin, mengatakan proses operasi bayi kembar siam ini akan dilakukan oleh tim dokter dari seluruh Indonesia.
"Setelah kita melakukan komunikasi, diskusi dengan para ahli, kedua bayi ini akan kembali diperiksa sebelum proses operasi. Kapan akan dioperasi? Keputusannya setelah itu selesai dilakukan pada akhir bulan ini," kata Azharuddin di Banda Aceh, Senin (15/6/2015).
Menurutnya selama menjalani perawatan intensif kurang lebih satu bulan di RSUZA, kondisi kesehatan kedua bocah cukup baik. Berat badan bayi yang lahir pada 2 Mei 2015 naik dari 4,4 kilogram menjadi 5,5 kilogram. Mereka juga aktif bergerak.
Sementara itu, dokter spesialis bedah saraf RSUZA, dokter Iskandar, mengatakan operasi pemisahan bayi kembar mempunyai risiko yang cukup tinggi. Di Indonesia, kata dia, operasi terhadap bayi kembar pernah berhasil dilakukan sekitar 20 tahun lalu.
"Setelah 20 tahun keberhasilan itu, baru ini ada lagi kasus yang sama. Ini benar-benar kasus langka, sebab itu kita juga tak dapat memastikan keberhasilannya," kata Iskandar.
Pemisahan bayi kembar siam yang terlahir dengan kepala bersatu, kata dia, pernah dilakukan di Indonesia pada tahun 1987. Tim dokter yang dipimpin oleh Prof. Dr. R.M. Padmosantjojo berhasil memisahkan bayi bernama Pristian Yuliana dan Pristian Yuliani saat berumur dua bulan.
Proses operasi terhadap bayi tersebut yang melibatkan 96 orang dokter dan memakan waktu sekitar 13 jam.
"Kalau dulu 96 orang dokter ikut operasi, bisa jadi untuk kasus kali ini, melibatkan tim dokter yang lebih banyak lagi. Ada keoptimisan pada kita, ini akan berhasil. Karena dokter yang berhasil mengoperasi pemisahan Yuliana dan Yuliani juga ikut dalam pemisahan bayi dempet kepala ini. Insya Allah, kita optimis," ujarnya.
Seperti diketahui, anak kedua pasangan Syah Bandi Putra dan Siti Hadijah, asal Aceh Tenggara, provinsi Aceh, selama ini dirawat secara khusus pada ruang NICU RSUZA. Keduanya di tempat dalam sebuah inkubator. Lebih kurang tujuh orang dokter terus mengawasi setiap perkembangan bayi tersebut. [Alfiansyah Ocxie]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu