Suara.com - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR Ahmad Basarah berharap pernyataan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo perihal ada menteri yang mengecilkan Presiden Joko Widodo tak dipolitisir dengan menghubung-hubungkan dengan nafsu PDI Perjuangan mendapatkan jatah kursi menteri lagi.
"Coba hindari tafsir politik pada pernyataan pak Tjahjo (Mendagri)," kata Basarah di DPR, Kamis (2/7/2015).
Menurut Basarah seharusnya publik menilai substansi permasalahan menteri yang menjelekkan Jokowi yang disampaikan oleh Tjahjo yang berasal dari PDI Perjuangan itu bukan dari sisi politik dengan mengait-ngaitkan dengan tambahan jatah kursi untuk PDI Perjuangan.
"Kita pikirkan kalau seorang menteri pak Jokowi tidak mengerti apa-apa tentang Nawa Cita. Kemudian itu fakta, suara itu adalah suara menteri. Kalau rakyat biasa lumrah. Tetapi ini pejabat negara se-level menteri, " ujarnya.
Basarah menyebutkan saat ini menteri dari kader PDI Perjuangan baru empat orang. Dia setuju jumlahnya ditambah. Siapa nama kader PDI Perjuangan yang layak menjadi menteri, Basarah menyerahkan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk memutuskan.
"Itu hak prerogatif Ketua Umum untuk penugasan kader partai. Itu hak prerogatif ibu ketua umum. Kalau saya dapat info itu kapasitasnya bukan untuk publik," ujar anggota Komisi III.
Basarah mendukung perombakan kabinet karena menurutnya perombakan kabinet merupakan antitesa dari tidak pemerintahan yang tidak berjalan efektif.
Namun, kata dia, reshuffle tidak boleh dilakukan dengan cara biasa, mengingat keputusan tersebut membutuhkan dukungan DPR.
"Kalau mau realistis karena dukungan di parlemen belum signifikan, dan banyak program yang harus dengan persetujuan DPR. Karenanya, Presiden harus pertimbangkan agar dukungan politik bertambah, selain Presiden mencari menteri yang kompeten. Atas dasar itu Presiden perlu melibatkan kader di luar Koalisi Indonesia Hebat," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing
-
Pesan Menag Nasaruddin di Hakordia 2025: ASN Kemenag Ibarat Air Putih, Tercemar Sedikit Rusak Semua
-
Bela Laras Faizati, 4 Sosok Ini Ajukan Diri Jadi Amicus Ciriae: Unggahan Empati Bukan Kejahatan!
-
Mendagri Instruksikan Pemda Evaluasi Kelayakan Bangunan Gedung Bertingkat
-
Kader Jadi Tersangka KPK, Golkar Tak Mau Gegabah: Tunggu Status Terdakwa Dulu
-
Mendagri Ingatkan Pemda Siaga Hadapi Nataru dan Potensi Bencana