Suara.com - Sejumlah tengkorak/tulang manusia yang ditemukan saat penggalian sumur di Desa Baluk, Kabupaten Jembrana, Bali, diduga sebagai korban peristiwa G30S/PKI tahun 1965.
"Ada informasi, sumur itu sudah ada sejak lama, yang dulunya digunakan untuk membuang jenazah korban G30S/PKI. Saya menggalinya lagi, setelah ada petunjuk dari 'orang pintar', agar tidak timbul masalah gaib," kata Wayan Nantrem, pemilik kebun, sekaligus yang berinisiatif menggali sumur tersebut, di Negara, Sabtu (4/7/2015).
Dia mengatakan, saat penggalian dimulai, ditemukan lima tengkorak kepala manusia pada kedalaman 9,5 meter.
Menurutnya, dari cerita yang berkembang di masyarakat, setelah digunakan untuk membuang korban G30S, sumur tersebut ditimbun sehingga tidak diketahui posisinya.
"Saya menggali tepat di sumur tersebut juga atas petunjuk orang pintar. Tulang manusia yang ditemukan langsung saya bungkus dengan kain putih," ujar warga Dusun Anyar, Desa Baluk ini.
Wayan mengaku, selama ini sering sakit-sakitan dan tidak kunjung sembuh meskipun sudah berobat kemana-mana.
Setelah mendapatkan petunjuk dari 'orang pintar', dia bertanya kepada orang lanjut usia di kampungnya, untuk menanyakan kebenaran kebun miliknya pernah digunakan untuk membuang jenazah korban G30S.
"Mereka membenarkan, bahkan salah satunya mengaku melihat langsung pembuangan jenazah tersebut. Karena sudah puluhan tahun, posisi sumur tidak langsung saya temukan. Baru setelah penggalian ke empat, tepat di sumur tersebut," ujarnya.
Mendapatkan laporan temuan tengkorak manusia ini, Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Harry Hariadi langsung menuju ke lokasi, dengan membawa tim identifikasi.
Dari identifikasi yang dilakukan di ruang jenazah RSU Negara, identitas kelima tengkorak tersebut tidak diketahui, namun dipastikan orang dewasa.
Setelah sesaat berada di RSU Negara, kepolisian kembali menyerahkan tengkorak manusia tersebut kepada dusun adat setempat, untuk diaben (kremasi).
"Sudah kami serahkan kembali ke adat untuk diurus sebagaimana mestinya. Rencananya tengkorak tersebut akan diaben oleh warga serta pemilik tanah," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris Gusti Made Sudarma Putra. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Gen Z dan Masyarakat Adat Ngamuk, Kepung KTT Iklim COP30 di Brasil: Apa Alasannya?
-
Siapkan Aturan Baru, Roblox Bakal Deteksi Usia Pengguna dengan Teknologi Kamera
-
Negara Dinilai Tak Peka karena Masih Dipajaki, Lyan: Pesangon Itu Uang Bertahan Hidup di Masa Senja
-
Cara BNPT Perkuat Perlindungan Khusus Anak Korban Terorisme
-
Anggaran Rp19 Triliun Belum Terserap: Apa yang Terjadi di Kemenhub Menjelang Tutup Buku 2025?
-
Cek Langsung Harimau Viral Kurus di Ragunan, Pramono: Itu Video Waktu Covid, Sekarang Sangat Sehat
-
Wamenag Janji Semua Santri Dapat Makan Bergizi Gratis, Hanya 2 Persen yang Terjangkau Saat Ini!
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Survei RPI: Publik Setuju Polri Tetapkan Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?