Suara.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku baru mengetahui bahwa satu dari dua pilot asal Indonesia yang disinyalir sebagai pro-ISIS adalah bekas anggota TNI dari pemberitahuan media massa.
"Saya baru baca tadi," kata Moeldoko usai buka bersama dengan anak yatim di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/7/2015) malam.
Dia pun membantah TNI kecolongan karena ada bekas prajuritnya yang teradikalisasi oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Pasalnya, keduanya sudah lama keluar dari kesatuan TNI.
"Tidak (kecolongan), karena mereka itu bukan lagi anggota TNI," ujarnya.
Moeldoko menambahkan, setiap kesempatan dia selalu menekankan dan menegaskan kepada seluruh kesatuan agar jangan sampai didoktrin oleh kelompok ekstrim atau separatis.
"Setiap kesempatan saya sampaikan ke unsur komando, jangan sampai terjadi prajurit di-brainwash (cuci otak)," katanya.
Seperti diketahui, dugaan kedua lelaki tersebut terlibat dengan ISIS tercantum dalam dokumen rahasia Kepolisian Federal Australia (AFP) yang dibocorkan oleh majalah online The Intercept lansiran Rabu (8/7/2015).
Menurut dokumen AFP, Tomi saat ini bekerja untuk maskapai penerbangan Premiair yang berbasis di Indonesia. Berdasarkan data AFP, dia disebut pernah bergabung dengan TNI Angkatan Laut (sebelumnya, santer diberitakan Tomi mantan anggota TNI AU).
Dokumen tersebut juga mengungkap, Tomi lulus dari Jeanne d’arc Navy Officer Training College di Prancis pada 2005. Ia juga lulusan Universitas Merdeka di Surabaya pada 2008, setahun kemudian, 2009, lulus dari sekolah instruktur penerbangan TNI.
Selanjutnya pada 2010 Tomi berhenti bekerja sebagai pilot TNI AL dan bergabung dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Tahun berikutnya, 2011, dia berhenti dari Garuda dan bekerja untuk Akademi Penerbangan Internasional Bali sebagai instruktur penerbangan bersertifikasi.
Rekam jejak karier Tomi yang terakhir pada 2012 di mana dia bergabung dengan Premiair yang menyewakan pesawat dan helikopter untuk tujuan komersial atau privat. Ketika dikonfirmasi The Intercept, pihak Premiair menyatakan bahwa Tomi sudah berhenti bekerja sejak tanggal 1 Juni.
Berita Terkait
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
-
KPK Akui Belum Endus Keterlibatan Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pengadaan Jalan Sumut
-
Luncurkan Kampanye Makan Bergizi Hak Anak Indonesia, BGN: Akses Gizi Bukan Bantuan
-
Bertemu di Istana, Ini yang Dibas Presiden Prabowo dan Dasco
-
Poin Pembahasan Penting Prabowo-Dasco di Istana, 4 Program Strategis Dikebut Demi Rakyat
-
Dituduh Punya Ijazah Doktor Palsu, Arsul Sani Tak akan Lapor Balik: Kalau MK kan Nggak Bisa
-
Viral Usul Ganti Ahli Gizi dengan Lulusan SMA, Ini Klarifikasi Lengkap Wakil Ketua DPR Cucun
-
Heboh Sebut Ahli Gizi Tak Penting, Wakil Ketua DPR Cucun Minta Maaf, Langsung Gelar Rapat Penting