Suara.com - Pasangan suasmi-istri warga negara Arab Saudi ditahan atas tuduhan menganiaya Masyitoh Ajnadin Jamal, tenaga kerja wanita (TKW) asal Sukabumi, Jawa Barat.
"Masyitoh telah diamankan di tempat penampungan KBRI Riyad, sementara majikannya, yaitu pasangan suami-istri telah ditahan kepolisian Abqaiq atas tuduhan penganiayaan fisik," kata Koordinator Pelaksana fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Riyadh, Ahrul Tsani Fathurrahman kepada Antara Kairo, Kamis.
Kasus penganiayaan terhadap TKW berusia 50 tahun tersebut bermula dari laporan Kepolisian Abqaiq, Wilayah Timur Arab Saudi, sekitar 377 km dari Riyadh.
Menanggapi laporan itu, KBRI Riyadh segera mengirim Tim Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) yang diketuai Muhibuddin ke Abqaiq untuk menyelamatkan korban.
"Tim menemui Masyitoh dalam keadaan memprihatinkan. Usianya belum mencapai 50 tahun tapi terlihat seperti 70 tahun," ujar Muhibuddin.
Disebutkan, selain penganiayaan secara fisik, hak-hak korban seperti gaji tidak pernah dipenuhinya sejak TKI bekerja pada 1998.
Menurut penuturan Masyitoh, pada awalnya perlakuan majikan terhadapnya cukup baik, namun enam tahun terakhir ia kerap dianiaya majikannya karena alasan yang tidak jelas seperti kerjaan kurang beres, kurang rapi dan rumah kurang bersih.
"Bahkan sejak tiga tahun lalu, Masitoh dikurung di sebuah gudang sempit tanpa kamar mandi terpisah, dengan makan dan minuman yang terbatas," kata Muhibuddin.
KBRI Riyadh sendiri tidak pernah menerima pengaduan dari keluarga Masyitoh di Indonesia mengenai kasus penganiayaan tersebut, katanya.
Saat ini, KBRI sedang berupaya mendapatkan hak keuangan Masitoh dan memproses kasus tersebut melalui jalur hukum sehingga pasangan warga Arab Saudi majikan itu mendapat ganjaran sebagaimana mestinya, ujar Sekretaris Ketiga KBRI Riyadh Chairil Anhar Siregar.
Kasus penganiayaan yang disangkakan kepada suami istri, Aed Saad Al Qahtani dan Hala Aed, tersebut sedang dalam penyidikan oleh pihak kepolisian Abqaiq, katanya.
Berita Terkait
-
Eksploitasi Pekerja di Taiwan Mengincar WNI, Modus Iming-iming Gaji Besar
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Pemerintah Bakal Kirim 500 Ribu TKI ke Luar Negeri Tahun Depan, Ini Syarat dan Sumber Rekrutmennya
-
Jurus Baru Prabowo: Ubah Bonus Demografi RI Jadi Solusi Global di Negara 'Aging Society'
-
Apakah Aisar Khaled dari Keluarga Kaya? Soroti TKI di Malaysia usai Diusir Warga Bali
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf