Suara.com - Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah menyarankan kepada Presiden Joko Widodo untuk terus mewaspadai serta membuka dialog dengan berbagai pihak terkait gejolak ekonomi dunia, khususnya di Yunani dan Tiongkok.
"Cepat atau lambat dampaknya akan berpengaruh terhadap Indonesia, maka harus diantisipasi," kata Firmanzah ketika berdiskusi tentang gejolak ekonomi dunia yang diselenggarakan KedaiKOPI di Jakarta, Minggu (12/7/2015) sore.
Hal tersebut bertujuan untuk meminimalkan dampaknya terhadap ekonomi di Indonesia. "Jangan memberikan stimulus berlebihan," katanya seperti dikutip Antara.
Firmanzah juga mengatakan Indonesia tengah menghadapi tantangan ekonomi internal dan eksternal.
Menurutnya, di dalam negeri ada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan eksternal adalah gejolak ekonomi di Yunani, penurunan saham Tiongkok hingga 30 persen, serta kebijakan dari keputusan bank sentral Amerika The Fed yang belum pasti.
Namun, Firmanzah mengatakan, tekanan akibat kondisi internal dan ekternal itu tidak akan�membuat Indonesia mengalami krisis seperti 1998.
"Fundamental kita masih terjaga, misalnya sekarang ada proses dan prosedur pengelolaan utang negara," kata Firmanzah. "Tapi pasti kabinet kerja bidang ekonomi ini libur lebarannya tidak akan tenang," tuturnya.
Kemudian pemerintah juga harus dapat mengelola usaha kecil dan menengah yang menyerap banyak tenaga kerja. Kemitraan pemerintah dengan dunia usaha harus berjalan baik. "Kalau kasus-kasus eksternal tak jelas selesainya sedangkan masalah internal tidak diatasi dengan baik, bisa saja terjadi resesi," katanya.
Sebelumnya, Kamis (9/7), Presiden Joko Widodo atau Jokowi hadir dalam acara Silaturahmi dengan Dunia Usaha 'Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi' yang digelar oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan.
Presiden Jokowi mengatakan sangat yakin bahwa saat ini Indonesia tidak bisa lagi menunda untuk melakukan reformasi perekonomian secara fundamental. Reformasi yang mendalam dan menyeluruh dapat menghindari republik terjerat krisis ekonomi seperti yang terjadi di Eropa saat ini.
Presiden Jokowi mengatakan masalah ekonomi lebih penting daripada masalah perombakan atau "reshuffle" kabinet. Karena itu, Jokowi memastikan ingin memberikan perhatian besar pada masalah ekonomi.
Berita Terkait
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
Sayembara Logo Projo Ramai Antusias dari Warganet, Hasilnya di Luar Dugaan
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Debut Manis Novak Djokovic di Athena, Alejandro Tabilo Tak Berkutik
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta