Suara.com - Sejumlah pendaki melaporkan sempat terjebak tidak dapat turun dari Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, akibat kebakaran hutan di gunung aktif tersebut, Minggu (19/7/2015).
Petugas Pos Gunung Guntur Tati Karwati mengatakan, jumlah pendaki cukup banyak yang terbagi beberapa kelompok diantaranya dari daerah Jakarta, Bandung dan Tasikmalaya.
"Berapa jumlah total pendaki, saya belum tahu karena sangat banyak sekali, mereka melapor terjebak saat terjadi kebakaran," katanya seperti dikutip Antara.
Ia mengatakan, kebakaran hutan itu diketahui, Minggu siang, di Blok Rejeng, Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler.
Kobaran api dan kepulan asap di tengah hutan gunung itu, kata dia, sempat membuat pendaki kesulitan untuk turun gunung.
Namun akhirnya, lanjut dia, sebagian besar pendaki berhasil turun setelah kebakaran di hutan tersebut tidak membahayakan pendaki di jalur pendakian.
"Api dalam kebakaran di gunung sudah tidak membahayakan karena telah menjauhi jalur pendakian," ujarnya.
Pihak berwenang dari unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Kepolisian, TNI, BKSDA Garut, bersiaga di pos pemantauan.
Petugas gabungan itu siap siaga melakukan evakuasi jika ada pendaki yang ingin turun atau keluar dari kawasan gunung terbesar di Garut itu.
"Kebakarannya masih berlangsung, semua petugas 'stand by' di pos untuk upaya evakuasi bila diperlukan," katanya.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut TB Agus menyatakan situasi di jalur pendakian Gunung Guntur sudah aman namun harus diwaspadai dari ancaman bahaya kebakaran hutan.
Ia menyampaikan, para pendaki yang dilaporkan terjebak itu karena tidak dapat keluar melewati jalur pendakian akibat kebakaran hutan sekitar pukul 13.00 WIB.
"Mereka terjebak tidak tahu jalur pulang karena jalurnya terbakar, setelah padam mereka dari rombongan Tasikmalaya bisa turun sekitar pukul 15.30 WIB," katanya.
Berita Terkait
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
5 Sandal Gunung Terbaik: Nyaman Mencengkeram Kuat, Taklukkan Medan Ekstrem
-
Jangan Cuma Bawa Carrier! Ini 6 Sunscreen 'Tempur' Terbaik untuk Pendaki Gunung
-
Pendaki Cewek Merapat! 6 Parfum Tahan Banting, Wanginya Menyatu dengan Alam
-
5 Sepatu Gunung untuk Pendaki Pemula, Nyaman dengan Daya Cengkeram Kuat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya