Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) siap dipanggil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terkait adanya kasus dugaan korupsi pengadaan alat penyimpan energi sementara atau uninterruptible power supply untuk sekolah-sekolah pada APBD Perubahan tahun 2014.
"Kalau DPRD prosedurnya manggil, sesuai prosedur ya kita harus datang. Kalau soal UPS ya saya ketawa saja DPRD panggil saya," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Jumat (31/7/2015). Pada Rabu (29/7/2015) lalu, Ahok telah dimintai keterangan penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri terkait kasus UPS.
Ahok mengungkapkan prioritas dana pendidikan pada APBD Perubahan 2014 tidak menyebutkan tentang pengadaan UPS. Namun, katanya, pengadaan tersebut muncul setelah ada nota kesepakatan.
"Pembangunan unggulan untuk sekolah itu rehabilitasi 47 persen sekolah DKI yang hancur. Dari mana pengadaan UPS masuk? DPRD tidak mau mengakui kalau mereka yang masukin karena tidak ada e-budgeting," ujarnya.
Itu sebabnya, kata Ahok, kalau dewan memanggilnya, justru nanti akan semaki terungkap masalahnya.
"Kalau mereka panggil saya maka saya demen banget supaya ketahuan nih oknum-oknum DPRD itu gobloknya minta ampun yang nuduh seperti itu. Jadi saya bisa buktikan," kata Ahok.
Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Lulung akan menjadi inisiator pemanggilan Ahok.
"Saya yang akan menjadi inisiatornya. Ini karena sudah ada dua kasus korupsi di masa Ahok. Kita akan minta penjelasannya," ujar Lulung di gedung DPRD DKI, kemarin.
Pemanggilan ini, katanya, mengacu pada dua kasus dugaan korupsi yang sedang ditangani Badan Reserse Kriminal Polri. Kedua kasus yaitu pengadaan UPS dan pengadaan alat printer dan scanner.
Menurut Lulung kasus dugaan korupsi tersebut tidak lepas dari tanggungjawab Ahok sebagai gubernur.
"Pokoknya secepatnya akan kita panggil (Ahok)," ujar Lulung.
Pengadaan UPS semula dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan baru kemudian dilimpahkan ke Bareskrim Polri. Dana pengadaan UPS dicurigai bocor lantaran harganya yang kelewat mahal. Dalam anggaran, satu unit UPS berharga Rp5,8 miliar, padahal, polisi menilai harga standarnya hanya Rp1,2 miliar.
Dalam kasus ini, penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri telah menetapkan dua orang tersangka atas kasus korupsi pengadaan UPS, yakni Zaenal Soleman dan Alex Usman.
Keduanya dijerat pasal 2 dan atau 3 Undang-undang No. 31/1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dan ditambahkan dengan UU 20/2001 tentang Tipikor junto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Tag
Berita Terkait
-
Ahok: Lulung Cocok Jadi Kabareskrim, Tapi Kabareskrim Ngaco
-
Kasus UPS, Djarot: Nggak Apa-apa Ahok Diperiksa, Biar Cepat Kelar
-
Usai Periksa Ahok, Bareskrim Segera Limpahkan Kasus Korupsi UPS
-
Ahok Ungkap Pertanyaan Penyidik Bareskrim Soal Korupsi UPS
-
Diperiksa Bareskrim soal UPS, Ahok: Dikasih Makan & Minum
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
Terkini
-
Terungkap Motif Teror Bom 10 SMA Depok, Pelaku Kecewa Lamaran Ditolak Calon Mertua
-
Heboh 'Dilantik' di Kemenhan, Terungkap Jabatan Asli Ayu Aulia: Ini Faktanya
-
PP Dinilai Sebagai Dukungan Strategis Atas Perpol 10/2025: Bukan Sekedar Fomalitas Administratif
-
Sikapi Pengibaran Bendera GAM di Aceh, Legislator DPR: Tekankan Pendekatan Sosial dan Kemanusiaan
-
Geng Motor Teror Warga Siskamling di Pulogadung: Siram Air Keras, Aspal Sampai Berasap
-
Sakit Hati Lamaran Ditolak, Mahasiswa IT Peneror Bom 10 Sekolah di Depok Pakai Nama Mantan Diciduk
-
UMP 2026 Dinilai Tak Layak, Pemprov DKI Susun Strategi Redam Gejolak Buruh
-
KPK Hentikan Kasus Korupsi Nikel Rp2,7 T Konawe Utara, Padahal Sudah Ada Tersangka
-
Ketika Guru Ikut Menertawakan Disabilitas: Apa yang Salah dalam Pendidikan Kita?
-
Diprotes Buruh, Pemprov DKI Pertahankan UMP Jakarta 2026 Rp 5,7 Juta