Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso [suara.com/Oke Atmaja]
Bareskrim Mabes Polri akan mengirim tim ke sebuah penjara yang diduga kuat menjadi markas jaringan peredaran narkotika, Senin (3/8/2015). Langkah ini menyusul penangkapan terhadap Reza Alexander Prawiro, cucu bekas Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri era Presiden Suharto, Radius Prawiro, terkait kasus narkoba.
"Hari ini saya perintahkan untuk pengembangan kasus ini terkait jaringannya di Lapas. Hari ini tim saya berangkatkan ke salah satu lapas untuk mengungkap jaringan ini," kata Budi Waseso di Mabes Polri, Jakarta Selatan,
Budi masih merahasiakan lokasi lembaga pemasyarakatan yang akan digeledah. Penggeledahan ini bertujuan untuk menggungkap jaringan barang haram yang selama ini sangat sulit ditangani polisi.
Tim yang dikirimkan ke penjara tersebut akan dibawa menggunakan pesawat khusus ke lokasi.
"Barusan saya sudah menghadap Kapolri meminta izin untuk menggunakan pesawat khusus, bisa helikopter ke lapas itu. Tim akan melakukan penggeledahan dan pemeriksaan di sana," kata dia.
Selain Reza, polisi juga mengamankan dua rekan Reza, Rubi dan Armada.
Budi Waseso menambahkan Reza ditangkap dalam operasi untuk mengungkap jaringan narkotika berskala besar. Jaringan peredaran barang haram yang dipakai Reza dikendalikan dari lembaga pemasyarakatan.
"Hari ini sudah kami periksa empat orang yang berkaitan dengan penangkapan itu. Dan hari ini saya perintahkan untuk pengembangan kasus ini terkait jaringannya di lapas," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Minggu (2/8/2015) malam, polisi menggeledah sejumlah tempat, di antaranya Hotel Boutique kamar 103. Di sana, polisi menyita sabu, ganja, dan bong atau alat untuk menghisap sabu.
Setelah itu, polisi menggeledah rumah Reza di Jalan Taman Darmawangsa, Jakarta Selatan. Di sana, polisi kembali menyita alat cangklong, bong, dan sabu.
Sementara di Apartemen Bellagio Residence Tower A, lantai 22, nomor 6, polisi mengamankan tiga pucuk senjata api dan amunisi, serta bong.
"Hari ini saya perintahkan untuk pengembangan kasus ini terkait jaringannya di Lapas. Hari ini tim saya berangkatkan ke salah satu lapas untuk mengungkap jaringan ini," kata Budi Waseso di Mabes Polri, Jakarta Selatan,
Budi masih merahasiakan lokasi lembaga pemasyarakatan yang akan digeledah. Penggeledahan ini bertujuan untuk menggungkap jaringan barang haram yang selama ini sangat sulit ditangani polisi.
Tim yang dikirimkan ke penjara tersebut akan dibawa menggunakan pesawat khusus ke lokasi.
"Barusan saya sudah menghadap Kapolri meminta izin untuk menggunakan pesawat khusus, bisa helikopter ke lapas itu. Tim akan melakukan penggeledahan dan pemeriksaan di sana," kata dia.
Selain Reza, polisi juga mengamankan dua rekan Reza, Rubi dan Armada.
Budi Waseso menambahkan Reza ditangkap dalam operasi untuk mengungkap jaringan narkotika berskala besar. Jaringan peredaran barang haram yang dipakai Reza dikendalikan dari lembaga pemasyarakatan.
"Hari ini sudah kami periksa empat orang yang berkaitan dengan penangkapan itu. Dan hari ini saya perintahkan untuk pengembangan kasus ini terkait jaringannya di lapas," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Minggu (2/8/2015) malam, polisi menggeledah sejumlah tempat, di antaranya Hotel Boutique kamar 103. Di sana, polisi menyita sabu, ganja, dan bong atau alat untuk menghisap sabu.
Setelah itu, polisi menggeledah rumah Reza di Jalan Taman Darmawangsa, Jakarta Selatan. Di sana, polisi kembali menyita alat cangklong, bong, dan sabu.
Sementara di Apartemen Bellagio Residence Tower A, lantai 22, nomor 6, polisi mengamankan tiga pucuk senjata api dan amunisi, serta bong.
Komentar
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri