Suara.com - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menyeragamkan materi pada masa orientasi siswa setiap tahunnya supaya tidak terulang kembali kejadian yang menimpa Evan.
"Jadi, harus benar-benar dipastikan masa orientasi siswa (MOS) tidak diisi materi berbau kekerasan," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Selasa (4/8/2015).
Evan Christoper Situmorang (12) adalah siswa kelas VII SMP Flora Pondokungu yang diduga meninggal karena keletihan mengikuti MOS di sekolahnya.
Jauh hari sebelum penyelenggaraan MOS digulirkan di sekolah-sekolah, kata Rahmat, pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan sudah memperingatkan kepala sekolah untuk menghindari pemberian materi yang berbau kekerasan.
"Silakan selenggarakan MOS, tetapi isi dengan kegiatan yang edukatif, lembut, mendidik, dan jangan ada secuil pun materi kekerasan di dalamnya," katanya.
Akan tetapi, lanjut dia, peristiwa demikian nyatanya terjadi sehingga mendorong pemerintah daerah untuk mengevaluasi penyelenggaraan MOS sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan pendidikan di wilayah setempat.
"Salah satu solusi yang tengah kami siapkan ialah menyeragamkan materi MOS di semua sekolah pada setiap jenjangnya agar hal demikian tidak terulang," katanya.
Menindaklanjuti keinginan tersebut, Kepala Disdik Kota Bekasi Rudi Sabarudin mengatakan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan cara mengantisipasi tersisipnya materi kekerasan pada saat penyelenggaraan MOS.
"Selama 3--4 empat bulan jelang tahun ajaran baru, kami akan kumpulkan semua kepala sekolah untuk membahas materi MOS yang nantinya akan diberikan kepada para siswa baru," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, usai pemaparan materi dari masing-masing kepala sekolah, Disdik bisa memilah mana saja materi MOS yang diperkenankan disampaikan kepada siswa.
"Jadi, bisa diantisipasi terlebih dahulu bilamana ada potensi disampaikannya muatan berbau kekerasan," katanya.
Guna memastikan sekolah tidak menyampaikan materi MOS yang melenceng dari kesepakatan, menurut dia, peran pengawas sangat dibutuhkan.
"Pengawas harus maksimal memanfaatkan perannya supaya tidak kembali terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena ketidaktepatan materi penyelenggaraan MOS," katanya.
Berita Terkait
-
Perbedaan MPLS, MOS, dan Ospek, Pentingkah Bagi Anak Didik?
-
BRI Liga 1: Borneo FC Rekrut Pelatih Kiper Baru, Buntut Nadeo Tak Dipanggil Timnas Indonesia?
-
5 Contoh Yel-Yel MPLS SMP dan SMA Unik dan Kreatif!
-
Kumpulan Ide Nama Kelompok MPLS Kreatif dan Singkat
-
Arti MPLS : Pengertian, Tujuan, Dasar Hukum, Kegiatan dan Larangannya
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang