Suara.com - Kelompok ISIS disinyalir hendak menguasai sebagian besar kawasan dunia pada tahun 2020 silam. Perkiraan itu dibuat berdasarkan sebuah peta dalam buku Empire of Fear: Inside the Islamic State yang ditulis wartawan BBC, Andrew Hosken.
Andrew mengatakan, ISIS berencana menguasai kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian Eropa dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Dalam peta yang dimuat di buku Andrew, kekhalifahan tersebut membentang ke utara hingga pegunungan Pirenia dan Balkan, ke selatan hingga Afrika tengah, serta membentang dari pesisir barat Afrika hingga perbatasan Cina.
Namun, Andrew, seperti dikutip Daily Record, optimistis bahwa ISIS akan berhasil mencapai target tersebut.
"Ketika mereka sudah membentuk kekhalifahan, mereka berencana melawan seluruh dunia," kata Andrew.
"Mereka ingin seluruh dunia berada di bawah kendali mereka," lanjut Andrew.
"Ada 60 negara yang melawan mereka, termasuk Amerika Serikat dan Rusia, jadi siapapun merasa itu tidak akan mungkin terjadi," ujar Andrew.
"Tapi perlu dicatat, semua orang juga sebelumnya tak menyangka ISIS bisa sejauh ini," kata Andrew.
Dalam bukunya, Andrew mengatakan, ISIS sudah merancang tujuh langkah untuk mencapai tujuannya. Mereka memulainya pada era tahun 1990-an. Salah satunya adalah dengan memprovokasi Amerika Serikat untuk berperang melawan dunia Islam pada awal era tahun 2000-an. ISIS juga dituding jadi otak di belakang gelombang pemberontakan di negara-negara Arab antara tahun 2010 hingga tahun 2013.
ISIS, kata Andrew, sudah berhasil menciptakan ketidakstabilan di Irak dan Suriah. Kini, mereka dituding tengah menciptakan kekacauan di Arab Saudi dan Libya. ISIS juga disebut hampir berhasil menghancurkan sektor pariwisata Tunisia.
"Kekhawatiran utamanya adalah bahwa semakin lama mereka berada di sana, semakin besar kemungkinan mereka membangun senjata biologi dan senjata kimia," ujar Andrew.
"Jika mereka sudah memiliki senjata pemusnah massal, mereka akan menggunakannya," kata Andrew mengakhiri prediksinya. (Metro)
Tag
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Geger Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal karena MBG? Begini Kronologi Versi Dinkes Bandung Barat
-
Penghitungan Belum Rampung, KPK Sebut Kerugian Negara Gegara Kasus Haji Lebih dari Rp1 Triliun
-
Inspeksi Prabowo di Teluk Jakarta, TNI AL Unjuk Kekuatan Maritim Sambut HUT ke-80
-
Sempat Dilalap Api, Profil Kilang Minyak Dumai: Pemasok 16% Energi Nasional Berjuluk 'Putri Tujuh'
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
-
Hakim MK 'Sentil' Hasto: Ngapain Gugat UU Tipikor ke Sini? Lobi Saja DPR, Kan Mereka Setuju
-
KPK Kumpulkan Bukti Kasus Pemerasan TKA, Cak Imin hingga Ida Fauziyah Berpotensi Diperiksa
-
Sebelum Cecar Gubernur Kalbar Soal Kasus Mempawah, KPK Analisis Barang Bukti Hasil Penggeledahan
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara